1. HOME
    2. INSPIRATORY

Kisah Bankir Asal Kediri yang Sukses Jadi Pengusaha Sambal Pecel

By Stella Maris 28 Juli 2016 16:57
Pendapatan Puluhan Juta Rupiah per Bulan

Ingin usahanya panjang umur, Agus mengurus izin PIRT ke Dinas Kesehatan. Setelah mendapat 'restu' dari Dinas Kesehatan, Agus mulai menawarkan sambal pecelnya di sejumlah toko dan pusat oleh-oleh di Kediri.

"Saya kirim sambal pecel di Pusat Oleh-Oleh GTT Ngasem. Saya diberi tahu oleh pemilik GTT agar gabung di Paguyuban UKM Kelud Mandiri, ternyata benar setelah bergabung saya memiliki banyak teman pelaku UKM untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Setelah itu saya diajak pameran tingkat kecamatan, ikut bazaar keliling di Koperindag, hingga akhirnya saya bisa menjadi pengurus CTH Kediri raya," katanya.

Dengan kemasannya yang unik seperti lontong, menjadikan sambal pecel dengan merek Gopeng semakin terkenal, karena menjadi bahan guyonan konsumen khususnya ibu-ibu.

"Omzet hari biasa tujuh kwintal per bulan, saya memiliki target dua ton. Kalau bulan puasa bisa lebih dari satu ton," bebernya.

Keistimewaan sambal pecel adalah semua bahan yang dipakai merupakan bahan pilihan berkualitas, mulai dari pemilihan kacang dan cabai. Cara mengolahnya juga berkualitas, oleh karena itu harganya agak mahal dengan target pasarnya adalah kalangan menengah ke atas.

"Kami hanya memiliki satu kemasan berbentuk lontong, ukuran 200 gram dengan harga Rp14 ribu," kata Agus. Bila dalam sebulan menjual tujuh kwintal, artinya akan ada sekitar 3.500 kemasan sambal pecel, dan pendapatan per bulan sekita Rp49 juta.

Saat ini Sambal Pecel Gopeng sudah merambah Jember, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Yogyakarta dan Tangerang. "Intinya harus berani melangkah, fokus, jaga kualitas, maka produk itu akan terkenal dengan sendirinya," kata dia. (dwq)

(sm/sm)

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section