1. HOME
    2. INSPIRATORY

Kisah Bankir Asal Kediri yang Sukses Jadi Pengusaha Sambal Pecel

By Stella Maris 28 Juli 2016 16:57
Jatuh Bangun Bisnis Sambal Pecel

Agus menceritakan awal mula berbisnis sambal pecel dari pengamatannya pada tetangga yang berjualan nasi pecel di dekat rumahnya.

"Saya melihat di samping rumah ibu saya berjualan nasi pecel, terus beli sambalnya di ibu saya. Saya melihat penjual nasi pecel itu kok rumahnya bagus? Akhirnya naluri saya muncul, saya berpikir kira-kira jualan sambal pecel hasilnya lumayan," kata Agus seperti dikutip laman Kedirikab.go.id.

Kemudian pada 2012 Agus memberanikan diri memesan empat kilogram sambal pecel dan menjualnya. Namun selama tiga bulan berjualan, sambal pecelnya tidak laku sama sekali. Meski sadar berjualan tidak mudah, namun Agus tak menyerah.

Bersama teman direksi BPR, mereka berinovasi dengan membuat kemasan seperti lontong, untuk sambal pecelnya. "Ternyata dengan merubah kemasan itu mempengaruhi penjualan," jelas Agus.

(Sambal Pecel Gopeng © 2016 otonomi.co.id/Kedirikab.go.id)

Lalu pada 2013, Agus mulai menawarkan sambal pecel ke sejumlah toko di Kediri, namun barang dagangannya ditolak karena belum memiliki izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Hanya ada satu toko yang mau menerima sambal pecelnya dan selama dua minggu sebelum lebaran, Agus berhasil menjual sambal pecel seharga Rp1.750.000.

"Saya sangat senang sekali karena keberhasilan itu, pada 2014 saya memberanikan diri resign dari BPR. Awalnya sangat berat, tetapi saya tidak boleh menyerah. Intinya jualan itu tidak boleh gengsi, harus berani menertawakan diri sendiri, harus berani menertawakan produk kita," ucap Agus seraya membeberkan keberhasilan dalam bisnisnya.

SELANJUTNYA >>> Pendapatan jualan sambal pecel per bulan sekitar Rp49 juta?

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section