1. HOME
  2. NEWS
KOMIK

Sempat Curi Perhatian di Jepang, Komik 5MST Terbit di Hari Kemerdekaan

Rencananya komik tersebut akan diterbitkan versi cetak yang rilis secara resmi pada 17 Agustus 2016.

By Rohimat Nurbaya 11 Agustus 2016 13:29
Cover Komik Lima Menit Sebelum Tayang (Kaskus)

Money.id - Komik buatan Indonesia mampu mencuri perhatian di Jepang. Komik berjudul Lima Menit Sebelum Tayang (5MST) itu dibuat oleh Ockto Baringbing dan Muhammad Fathanatul Haq (Matto) memperoleh penghargaan 'Silver Award' pada ajang 6th International Manga Award di Jepang pada 2013. Komik tersebut sudah bisa dinikmati secara online melalui platform online MAKKO dan rencananya akan diterbitkan versi cetak yang rilis secara resmi pada 17 Agustus 2016.

Komik Lima Menit Sebelum Tayang (5MST), isinya menceritakan pengalaman nyata para pekerja di dunia televisi. Terutama divisi news. Dalam komik itu dikisahkan keseharian Budi, seorang editor news dan Arum yang seorang reporter. Komik yang dibuat sejak 2010 tersebut, terinspirasi dari pengalaman nyata yang dirasakan oleh para pekerja televisi.

Kisah yang diuraikan dalam komik 5MST memang fiksi, namun proses pembangunan ceritanya tetap dilakukan hati-hati berdasarkan fakta. Ockto banyak mendengarkan curhatan dan keluhan teman-temannya yang bekerja di televisi, terutama divisi news. Hal ini membantunya memahami perasaan pekerja TV dalam pembuatan program tayangan.

"Karena ini komik profesi, mungkin yang pertama di Indonesia, saya gak boleh asal nulisnya. Setiap detail yang ada dalam komik, betul-betul saya dapatkan dari riset. Sehingga saya pun bisa menuangkan cerita dengan cukup detail," kata Ockto melalui rilis diterima Money.id.

Menurut Ockto, demi meningkatkan keakuratan data termasuk memahami seperti apa tantangan yang dihadapi tim news di lapangan, Ockto bahkan ikut turun langsung ke lapangan di mana anak news mencari berita. "Saya juga harus paham sampai detail-detail terkecil, seperti kode yang digunakan polisi pada wartawan kriminal, dan sebagainya. Intinya, disini gak boleh ngasal," jelas dia.

Relasi yang dimiliki Ockto memang cukup mendukung, sebab sebelum terjun ke dunia komik dia merupakan seorang editor di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Pengalaman nyata seperti ketinggalan berita, ketiduran di mobil gara-gara tugas jam malam, terpaksa meliput topik pemberitaan yang seram dan berbahaya, hingga beragam tekanan pekerjaan yang amat melelahkan ini akhirnya menghiasi cerita buatannya.

"Waktu riset suka ngumpulin curhatan dan keluhan temen-temen. Tapi waktu itu belum bilang kalau mau bikin komik. Soalnya masih coba-coba. Begitu komiknya beredar sampai mendapatkan penghargaan, baru deh cerita ke mereka. Ternyata mereka seneng dan jadi sering ngajakin saya nongkrong bareng buat liputan," ujar Ockto.

Komik berjudul 5MST tersebut dibuat bersama rekannya dari Yogyakarta. Awalnya, mereka kenalan di facebook. Kemudia Ockto mengajak Matto untuk ikut membangun kesuksesan komik in. Ketika itu, Ockto tertarik dengan karya Matto yang terbit dengan judul 1SR6. Akhirnya Octo menawarkan kerjasama dengan Matto. Lalu dimulailah pembuatan 5MST hingga memperoleh penghargaan tiga tahun berikutnya sejak komik ini dibuat.

Kata Ockto, pengerjaannya sendiri terbilang unik karena keduanya hanya mengandalkan email sebagai media berkomunikasi; tanpa pernah bertatap muka sebelumnya.

"Ini adalah kolabroasi pertama saya dalam membuat komik yang dikerjakan full lewat internet. Jadi karena saya di Jakarta dan Matto di Jogja, makanya nggak pernah tatap muka selama bikinnya. Semua asistensi dan lain-lain dilakukan melalui email," tuturnya.

Melalui komik ini, Ockto ingin publik mengetahui bahwa bekerja di TV itu tidak semudah yang biasanya kita pikirkan. "Kerja di TV itu gak melulu enak. Orang sering mengira kalau bisa kerja di TV artinya gampang ketemu artis, bisa jalan-jalan, atau ikutan masuk TV dan jadi terkenal. Realitanya banyak banget tekanan yang harus dihadapi. Kalau lihat tayangan atau program di TV setidaknya orang bisa sedikit terbuka wawasannya bahwa di baliknya ada proses produksi dan editing yang gak gampang," imbuhnya. (dwq)

(rn/rn)

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section