Money.id - Ada yang menarik perhatian penonton Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Ya, sejumlah atlet Amerika seperti Michael Phelps dan Alex Naddour belakangan ini dipenuhi lingkaran merah besar di sejumlah titik tubuh.

Namun itu bukan karena cedera, melainkan mereka memutuskan untuk menjalani terapi bekam alias cupping. Meski sempat menghebohkan jagad media sosial, tanda merah tersebut nyatanya sudah umum didapati di dalam negeri.

Bekam merupakan metode pengobatan yang sudah dipakai sejak zaman Yunani Kuno. Pengobatan dengan teknik sejenis akupuntur ini menggunakan gelas kaca yang nantinya jadi wadah penampung darah kotor dari tubuh. 

Sifatnya yang menyedot, membuat lingkaran merah 'bingkai' di gelas otomatis tertinggal. Namun bekas tersebut akan hilang dengan sendirinya selama tiga atau empat hari.

Lalu apa yang membuat para atlet memilih bekam?

Melansir dalam BBC, Rabu 10 Agustus 2016, para atlet mengaku telah menggunakan bekam untuk meredakan sakit dan membantu penyembuhan dari efek fisik yang timbul karena latihan dan kompetisi.

 

Foto kiriman Alex Naddour (@alex_naddour) pada Agu 4, 2016 pada 9:44 PDT

Tentu saja ada serangkaian opsi pengobatan lain, termasuk sport massage, sauna, dan mandi es. Namun, pesenam asal Amerika Serikat, Alex Naddor, mengatan bekam merupakan cara terbaik sejauh ini.

"(Bekam) itu rahasia yang saya lakukan selama beberapa tahun belakangan ini, sehingga kesehatan saya tetap terjaga," ujar Naddor.

Menurut dia, bekam sangat membantu. Apalagi harganya yang murah membuatnya merasa lebih baik dibanding menghabiskan uang untuk hal lain.

Naddor bahkan hanya merogoh kocek sebesar US$15 atau sekitar Rp193 ribu untuk membeli satu set alat bekam dan menggunakannya, sudah bisa menghilangkan rasa sakit dan ketegangan usai perlombaan. (poy)