1. HOME
    2. NEWS
PENDIDIKAN

Jangan Terlambat, Aktivasi Kartu Indonesia Pintar Sebelum 31 Agustus

Fakta di lapangan banyak pemegang KIP yang berpikir dapat langsung mencairkan dana di bank penyalur setelah menerima KIP. Padahal harus...

By Rohimat Nurbaya 24 Agustus 2016 11:04
Siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (Kemdikbud)

Money.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) dan pemanfaatan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Tercatat, hingga 9 Agustus 2016, sudah 97 persen KIP dari target 17,9 juta kartu sudah disalurkan ke masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menuturkan, sekolah dan lembaga pendidikan diimbau untuk segera melaporkan data siswa penerima KIP serta anak yang berasal dari keluarga penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ke dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebelum 31 Agustus 2016.

"Saya berharap KIP bisa juga digunakan untuk anak yang putus sekolah agar dia bisa kembali mengenyam pendidikan," tutur Hamid dikutip dari laman kemendikbud.go.id.

Guna sosialisasi lebih gencar lagi, Kemendikbud membuat infografis selebaran tentang aktivasi KIP untuk para pelajar yang telah menerima 'kartu sakti' untuk meningkatkan kualitas di dunia pendidikan itu. Infografis tersebut disebar juga melalui media sosial.

Infografis Aktivasi Kartu Indonesia Pintar (Kemdikbud)

Hamid menuturkan, alasannya dibuat infografis tentang pendaftaran KIP itu, fakta di lapangan, banyak pemegang KIP yang berpikir dapat langsung mencairkan dana di bank penyalur setelah menerima KIP. Padahal, penerima KIP harus mendaftarkan dirinya dulu di sekolah atau lembaga pendidikan nonformal lain untuk dimasukkan datanya ke Data Pokok Pendidikan.

"Setelah diverifikasi dan turun Surat Keputusan (SK) Penetapan Penerima Manfaat PIP, pemegang KIP bisa mencairkan dana di bank penyalur yaitu di Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI)," ujar Hamid.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Sesditjen Dikdasmen), Thamrin Kasman, menambahkan, sosialisasi mengenai aktivasi KIP atau penggunaan KIP sangat penting, karena fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang tidak mengerti cara menggunakan KIP untuk menerima manfaat dari Program Indonesia Pintar itu, meski distribusi KIP sudah hampir 100 persen.

Ia mengatakan, contoh di lapangan, ada anak-anak ketika menerima KIP di dalam amplop, lalu amplopnya langsung disobek kemudian mereka langsung berbondong-bondong ke bank. "Dikiranya (uangnya) bisa langsung dicairkan. Padahal di dalam amplop tersebut tidak hanya terdapat KIP, tetapi juga brosur sosialisasi mengenai cara aktivasi atau penggunaan KIP,” ujar Thamrin.

Halaman Seanjutnya >>> Dikirim Dua Tahap

 INFOGRAFIS KARTU INDONESIA PINTAR. KLIK DI SINI

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section