Bagaimana perusahaan bersiasat
By Ismoko 10 September 2018 19:24Money.id - Money.id -- Mata uang Amerika Serikat terus menguat terhadap rupiah. Tentu saja melemahnya rupiah itu, akan berdampak terhadap harga barang-barang impor. Akan semakin mahal, oleh karena lonjakan nilai dolar dihadapan mata uang rupiah.
Salah satu produk yang diduga terdongkrak harganya adalah mobil. Industri otomotif pun turut mewaspadai apresiasi dolar AS. Salah satu produsen yang telah menyiapkan antisispasi dampak jangka panjang akibat situasi ini adalah Toyota.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Edward Otto Kanter, mengatakan, penguatan dolar terhadap rupiah untuk jangka pendek belum bisa dirasakan secara langsung.
Tapi, untuk jangka menengah dan panjang, Edward mengatakan pihaknya memikirkan keseluruhan secara detail. “ Paling berpengaruh? Ya, 15 persen itu tadi (bahan baku impor),” kata Edward, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 7 September 2018.
Lantaran pelemahan rupiah itu Toyota akan mencoba melakukan efisiensi pada sisi produksi. Karena memang secara umum kenaikan nilai dolar akan sangat berpengaruh terhadap biaya dari sisi produksi itu.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Lelaki Dibalik Kebesaran Astra
7 September 2018 18:59Anda Pemula dan Mau Berbisnis? Coba Baca Pengalaman si Pengusaha Ini
7 September 2018 17:34Ayo Siap-siap Daftar Jadi PNS. Berapa Gajinya?
7 September 2018 16:50Jonatan Christie Saat Berseragam SMA, Gemesin...
7 September 2018 15:23