Money.id - Money.id -  Dia membenam karirnya di dunia bisnis semenjak 50 tahun silam.  Pada tahun 1962, masuk sebagai pekerja di perusahaan Astra.  Meski raksasa otomotif ini milik sang paman, William Soerdjajaja, lelaki muda itu tetap merangkak dari bawah. Memulai karir dari seorang pegawai Sales, yang bertugas menjajakan kendaraan yang dijual Astra. Pada massa itu, perusahaan yang dibesut semenjak 27 Februari 1957 itu, sudah terbilang cukup sukses. 

Theodore Permadi Rachmat (Oei Giok Eng), begitu nama lengkapnya dan lebih sohor dengan nama TP Rachmat setangga demi setangga menapak karir di perusahaan itu. Dari menjadi seorang Sales itu, dia kemudian masuk manajemen, sebelum kemudian menjadi petinggi perusahaan ini.  

Saya, begitu dia berkisah pada suatu saat, "Masuk Astra pada tahun 1968. Jadi pegawai nomor 16. Dimulai dari sebuah garasi menjadi tenaga penjual atau sales untuk membantu bisnis paman saya, William Soerjadjaja yang merupakan pendirinya."

Karirnya terus moncer. Dan pada tahun 1972, Rachmat didaulat untuk mengelola United Tractors yang merupakan salah satu anak perusahaan, yang mengelola bidang alat berat. Sekian dasawarsa bekerja di perusahaan bisnis, langkah Tedy Rachmat  memang tidak selalu mulus. Tidak semua bisnis Astra berjalan dengan baik. 

"Karena suatu masalah, pak William harus jual sahamnya di tahun 1992, sesudah itu kan banyak sekali pergantian pemegang saham. Pada 1998, saya rasa sudah cukup 30 tahun berbakti kepada Astra, waktu itu pegawai juga sudah 200.000, ya sudahlah kita kerja sendiri saja," ucapnya.

Di usianya yang sudah tidak lagi muda, Rachmat tidak memutuskan untuk pensiun. Beliau malah bertekad untuk memulai usahanya sendiri.

"Tahun 1998 saya umur 55 tahun, masa mau main golf setiap hari. Saya tanya ke diri sendiri tentang passion atau hal yang disukai, ternyata building business, ya sudah saya buat perusahaan yang bergerak di bidang tersebut," ucap Rachmat dengan tegas dan mantap.