1. HOME
  2. NEWS
NEWS

AeroFarms, Inovasi Pertanian Tanpa Tanah, Matahari dan Air

AeroFarms menggunakan teknologi yang mampu mengurangi 95 persen penggunaan air jika dibandingkan dengan pertanian konvensional.

By Azalia Amadea 18 September 2016 14:34
AeroFarms (cnn.com)

Money.id - Inovasi di bidang pertanian ternyata tidak hanya melulu soal mencari bibit unggul yang tahan hama dan penyakit. Namun juga terkait dengan lahan yang kian hari semakin berkurang. Tidak hanya itu, dampak lingkungan juga menjadi fokus para petani modern.

Karena itulah, sebuah perusahaan di Amerika Serikat mengembangkan pertanian di dalam ruangan yang bisa menumbuhkan tanaman tanpa tanah, sinar matahari, dan menggunakan sedikit sekali air.

Mengutip laman CNN, Minggu 18 September 2016, perusahaan bernama AeroFarms itu berhasil menciptakan lahan pertanian sayuran dalam ruangan terbesar dan mungkin paling canggih di dunia.

AeroFarms menggunakan teknologi yang mampu mengurangi 95 persen penggunaan air jika dibandingkan dengan pertanian konvensional. Lahan yang akan dibuka pada bulan September ini di Newark, Jersey itu luasnya hanya 6410 meter persegi, di atas bangunan yang sebelumnya adalah pabrik baja. 

Perusahaan AeroFarms
© 2016 money.id/cnn.com

Di atas lahan tersebut, sayuran-sayuran ditanam menggunakan teknologi yang menggabungkan teknik yang disebut aeroponik. Aeroponik semacam hidroponik tapi menggunakan udara, bukan air dan dengan metode pemeliharaan yang ketat.

Dengan teknik seperti itu, petani modern akan mengetahui kondisi optimal dari sayuran yang ditanam sehingga akan menghasilkan tanaman sayuran organik yang sehat, tahan hama serta bebas penyakit.

Upaya membangun pertanian modern seperti yang dikembangkan oleh AeroFarms ini adalah untuk memerangi krisis pangan yang berkepanjangan.

"Ini adalah pertanian terbesar di dunia dari jenisnya. Lahan pertanian di Newark itu akan menghasilkan 907 ton sayuran tiap tahunnya," kata David Rosenberg, pendiri AeroFarms.

Namun ambisi perusahaan lebih dari sekadar berjualan sayuran dalam jumlah besar. Mereka berharap bisa memberikan solusi untuk mengatasi krisis pangan yang berkepanjangan.

Baca Juga

 

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section