Money.id - Seorang nelayan menyimpan mutiara raksasa di bawah tempat tidurnya selama 10 tahun. Nelayan yang tak disebutkan namanya itu menemukan kerang berisi mutiara seberat 34 kilogram di perairan Pulau Palawan, Filipina. 

Dikutip laman Dailymail.co.uk, Sabtu 3 September 2016, saat menemukan pertama kali, dia belum tahu bahwa mutiara tersebut bernilai jual tinggi. Mutiara yang ditaksir punya harga US$100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun itu malah dijadikan jimat dan disimpan di bawah tempat tidur.

Namun insiden kebakaran yang menimpa rumahnya, memaksa nelayan itu memindahkan mutiaranya ke tempat lain. Dia kemudian menyerahkan mutiara raksasa itu ke pejabat pariwisata lokal di kota Puerto Princesca, Palawan.

Mutiara dengan lebar 30 sentimeter dan panjang 67 sentimeter itu menjadi tontonan turis yang datang ke kota tersebut. Ukuran mutiara itu mengalahkan Pearl of Allah yang selama ini memegang rekor mutiara paling besar di dunia karena beratnya mencapai 6,4 kilogram, dan harganya US$35 juta (Rp463 juta).

Aileen Cynthia, seorang petugas dinas pariwisata di Puerto Princesca, menceritakan awal ditemukannya mutiara milik nelayan tersebut. Saat terjadi badai, nelayan tersebut melemparkan jangkar ke laut dan ternyata tersangkut pada sebuah batu. Saat melihat ke dalam air, jangkarnya tersangkut pada kerang berukuran besar.

"Nelayan tersebut kemudian menyelam ke dalam air untuk menarik jangkar sekaligus mengambil kerang. Dia menyimpan kerang itu di bawah tempat tidurnya tanpa pernah membukanya," kata Cynthia.

Aileen menambahkan, nelayan tersebut tidak tahu berapa nilainya dan hanya menyimpannya di rumah sebagai pembawa keberuntungan.

"Kami kagum ketika dia membawanya kepada kami. Saat ini kami perlu bantuan dari ahli gemologi untuk memeriksanya. Kami sedang menunggu izin dari Gemologist Institute dan otoritas internasional lainnya.”

"Tapi kami percaya Puerto Princesca kemungkinan akan memperoleh gelar bergengsi dengan memecahkan rekor sebagai pemilik mutiara raksasa alami terbesar di dunia," katanya.

Aileen ingin agar mutiara raksasa tersebut tetap berada di Filipina dan berharap itu akan membawa lebih banyak turis ke kota Puerto Princesca. (els)