Bisnis tahu bulat kian tenar. Gurih secara bisnis. Menggoda sejumlah pengusaha terjun ke sini. Dengarlah juga kisah Ratnaningsih, seorang pengusaha berusia 47 tahun di Cibuntu, Kota Bandung.

Kawasan Cibuntu itu sendiri sudah lama dikenal sebagai sentra pembuatan tahu paling besar di Jawa Barat. Hebatnya, semua berbentuk industri rumah tangga. Ratna sudah puluhan tahun menekuni bisnis tahu itu. Dijalankan secara turun-temurun . "Dari dulu suami saya produksi tahu, punya pabrik tahu," katanya.

Namun, lanjutnya, sekitar 2009 kota Bandung diserbu makanan unik dari Tasikmalaya yang bernama tahu bulat. Dia tergoda 'banting stir' dari tahu kotak menjadi tahu bulat. "Saya belajar langsung dari orang Tasik, tanya-tanya saja, terus langsung produksi," ujar Ratna.

Dan tidak sulit bagi Ratna untuk belajar membuat tahu bulat. Sebab proses pembuatannya hampir sama dengan tahu kotak. Hanya proses akhirnya saja yang berbeda.

"Kalau tahu biasa kan setelah diolah langsung ditaruh di papan. Tapi kalau tahu bulat ini di press dulu airnya dibuang,kemudian dikasih bumbu. Itu bedanya," jelas dia.

Namun Ratna mengaku, meski dia dan pekerjanya tidak kesulitan membuat tahu bulat, tapi tidak bisa meniru seratus persen seperti aslinya dari Tasik. Ada beberapa resep rahasia tahu bulat yang tidak diturunkan 'sang guru' kepada dia.

"Kalau tahu bulat asli Tasik bisa mengembang, kalau buatan saya tidak bisa seperti itu. Itu bedanya."

Lalu dari segi bumbu, kata Ratna, tahu bulat Cibuntu sangat berbeda dengan asli Tasikmalaya. Tahu bulat Cibuntu hanya menggunakan penyedap dan garam saja. "Kalau tahu bulat Tasik saya tidak tahu, resep rahasia mereka yang buat pengembangnya itu," katanya.

Ratna mengisahkan bahwa ketika dia berguru membuat tahu bulat, di Tasik bisnis si tahu ini sudah umum. Sudah menjamur. Namun resepnya jarang diberikan ke orang lain.

Seperti halnya Dani, Ratna juga tidak tahu persis sejak kapan tahu bulat ini muncul di Tasikmalaya. Siapa yang memulai. Ratna belajar bikin tahu bulat itu, setelah dihubungkan oleh kerabatnya dengan mereka yang pandai.

Meski bentuknya sama, namun pangsa pasar tahu bulat asli Tasikmalaya berbeda dengan tahu bulat dari Cibuntu. Mereka memiliki konsumen masing-masing. Biasanya tahu bulat dari Cibuntu dijual ke beberapa pasar tradisional yang ada di Bandung, Bogor dan Jakarta.

Selain itu tahu bulat Cibuntu dijajakan oleh pedagang di sekolahan yang biasa berjualan di gerobak. Rata-rata penjual tahu bulat yang di Cibuntu adalah pedagang tahu kuning yang beralih memproduksi tahu bulat.

Sedangkan tahu bulat asli Tasikmalaya, penjualannya hanya dilakukan melalui pedagang yang menggunakan mobil dan motor roda tiga. Kedunya tahu itu, kini sama-sama booming.

(da/rn)