1. HOME
  2. FINANCE
IHSG

Tak Mampu Bertahan di Level 4.800, IHSG Masih Diwarnai Aksi Jual

Pada perdagangan hari ini IHSG dibuka pada angka 4.701,41 atau menguat sebesar 3,85 poin.

By Rohimat Nurbaya 22 Februari 2016 12:01
Ilustrasi Analisis Ekonomi (Pixabay)

Money.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat 3,85 poin atau 0,08 persen ke angka 4.701,41. Sedangkan pada penutupan Jumat 19 Februari 2016 melemah 81,23 poin atau 1,70 persen ke angka 4.697,56.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG ditutup di teritori negatif setelah dalam kurun waktu seminggu mencoba untuk break resist pada angka 4.800.

"Namun gagal bertahan di level tersebut," kata Reza melalui analisis harian yang diterima Money.id, Senin 22 Februari 2016.

Kemudian setelah ada kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian BUMN yang ingin membatasi Net Interest Margin maksimal di kisaran 4 persen membuat sektor perbankan melemah cukup tajam sejak awal sesi, sehingga membuat berat langkah IHSG.

Reza menjelaskan, keadaan tersebut dimanfaatkan para pelaku pasar baik lokal maupun asing dalam melakukan aksi profit taking, mengingat IHSG dan beberapa sektor tertentu sudah berada dalam area jenuh beli dalam beberapa hari terakhir.

"Aksi jual tersebut tidak hanya pada saham-saham perbankan namun juga berimbas pada saham-saham lainnya," ujar dia.

Reza menambahkan, dengan keadaan tersebut, para investor diperkirakan masih akan melakukan aksi wait and see pada pembukaan perdagangan di pekan depan sebagai aksi cooling down setelah penurunan IHSG pada perdagangan Jumat kemarin.

"Sebelumnya kami sampaikan adanya sentimen positif terutama dari laju bursa saham Asia yang kembali rebound dan diikuti penurunan BI Rate mampu mengangkat kembali IHSG," kata Reza.

Selain itu, sepanjang pergerakan IHSG, aksi jual asing kembali meningkat dibarengi kembali melemahnya laju rupiah. "Asing kembali tercatat melakukan aksi jual dari net buy Rp567,6 miliar menjadi net sell Rp912 miliar," ucapnya. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section