1. HOME
  2. FINANCE
HARGA MINYAK

Minyak Amerika 'Terjun' ke Titik Terendah Sejak 12 Tahun Terakhir

Harga minyak diprediksi masih akan turun hingga level US$20 per barel.

By Rohimat Nurbaya 13 Januari 2016 13:15
Ilustrasi kilang minyak (blackgoldreport.com)

Money.id - Harga minyak di Amerika Serikat dipatok US$30 per barel, jumlah tersebut merupakan penurunan paling drastis sejak 12 tahun terakhir, tepatnya dari Desember 2003.

Dikutip dari Bloomberg Rabu 13 Januari 2016, salah satu faktor penyebabnya adalah perlambatan ekonomi yang dialami oleh China.

Para investor memperkirakan ekonomi China baru akan pulih kembali pada lima tahun mendatang.

Para analis dari bank invetasi dan broker, Morgan Stanley memprediksi harga minyak masih akan turun ke level lebih rendah. 

Terus diapresiasinya dolar Amerika Serikat bisa membuat harga minyak Brent jatuh hingga kelevel US$20 per barel.

Saat ini cadangan minyak Amerika Serikat sedang melimpah. Untuk lima tahun ke depan persediannya lebih dari 120 juta barel. 

Terlebih Saudi Arabian Oil Co eksportir minyak mentah terbesar di dunia memilih menjual saham anak perusahaan penyulingan pada 8 Januari 2016 lalu.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2016 turun US$1,28 ke angka US$30,13 per barel, atau sekitar 4,1 persen pada perdagangan di New York Mercantile Exchange pukul 02.07 waktu setempat.

Kemudian harga minyak Brent untuk pengiriman Februari turun US$1,05 ke leve $30,50 per barel atau turun sekitar 3,3 persen di ICE Futures Europe exchange, London. Pada April 2004, harga minyak Brent sempat menyentuh angka US$30,34. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section