Pada pekan lalu, emas berjangka mengalami penurunan 0,89 persen.
By Rohimat Nurbaya 14 Maret 2016 13:05Money.id - Harga emas dunia mengalami kenaikan selama 10 pekan berturut-turut. Kenaikan dalam jangka waktu tersebut merupakan terpanjang sejak 2012.
Namun seperti dikutip dari Bloomberg Senin 14 Maret 2016, para pengamat dari Goldman Sachs memprediksi, saat ini harga emas sudah mulai turun. Hal tersebut mengacu pada kejadian 2013 lalu, setelah naik berturut-turut langsung turun.
Saat ini sedang terjadi perlambatan ekonomi di Asia dan Eropa yang menyebabkan resesi global.
Selain itu, ketika Europe Central Bank (ECB) mengumumkan untuk memangkas suku bunga, langsung membangun optimisme di pasar Eropa dan Asia, dan membuat dolar Amerika Serikat turun ke titik terendah sejak Oktober tahun lalu.
"Dari perlambatan ekonomi ini belum ada yang bisa mencarikan solusi mudah," kata John Stephenson, kepala eksekutif dari Stephenson & Co Capital Management di Toronto.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 13,4 dolar AS atau 1,05 persen, menetap di 1.259,40 dolar AS per ounce. Pada pekan lalu, emas berjangka mengalami penurunan 0,89 persen.
Kemudian harga emas juga tertekan setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis harga impor turun 0,3 persen selama Februari, dan harga ekspor jatuh sebesar 0,4 persen. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus