Money.id - Emas berjangka gagal mempertahankan keperkasaannya pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) seusai mengalami kenaikan pada pekan lalu.

Dikutip dari Marketwatch, Selasa 8 Maret 2016 harga komoditas itu turun karen harga minyak mulai naik, sehingga kembali menarik investor untuk memilih aset berisiko dan meninggalkan aset rendah risiko (save haven) seperti emas.

Pada perdagangan hari ini di bursa komoditas Comex, emas berjangka untuk pengiriman April turun US$6,70 atau 0,5 persen pada angka US$1.264 per ounce.

Sebenarnya harga emas sempat naik 4,1 persen pada perdagangan pekan lalu. Saat itu harga emas mencapai level tertinggi sejak awal Februari tahun lalu. Kemudian harga perak melemah 0,4 persen menjadi US$15.633 per ounce.

"Harga emas terlalu naik cepat sehingga butuh koreksi. Akan tetapi, penguatan pada pekan lalu menjadi momentum bagi pelaku pasar, sehingga membangun posisi untuk pembeli jangka panjang," ujar Kepala Riset BullionVault, Adrian Ash.

Harga minyak mentah dunia West Texas Intermediate (WTI) naik lebih dari 5 persen. Kemudian diikuti harga minyak Brent yang diperdagangkan di Eropa menguat 5,17 persen.

Dengan kenaikan tersebut, harga minyak dunia menyentuh level di atas US$40 per barel untuk pertama kali pada 2016.

Pada akhir pekan lalu, kenaikan harga emas dunia sempat terpengaruh berbagai sentimen, salah satunya laporan klaim pengangguran pengangguran di Amerika Serikat yang meningkat dan nonfarm productivity cenderung turun. (poy)