1. HOME
  2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Bisnis Cuci Mobil Tanpa Air, Elihu Siap 'Bertarung' di Kancah ASEAN

Singapura dianggap bisa jadi konsumen produk racikannya, pasalnya banyak warganya tinggal di apartemen dan condo hotel.

By Rohimat Nurbaya 2 Februari 2016 08:08
Elihu Nugroho, Founder Valo Car Care (Money.id/Rohimat Nurbaya)

Money.id - Elihu Nugroho (40) menaruh harapan besar pada bisnis cuci mobil tanpa air miliknya. Dia bertekad cairan pembersih mobil hasil racikannya itu bisa bersaing di dunia internasional setelah bergulirnya kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Elihu mengaku sangat senang mulai digulirkannya MEA pada tahun ini. Bagi dia, kebijakan itu membuka peluang besar untuk memperkenalkan cairan Valo Car Care di dunia internasional.

"Jadi dengan adanya MEA ini lebih terbuka, ketika akan masuk ke negara tetangga di ASEAN, lebih mudah," kata Elihu saat berbincang dengan Money.id, beberapa waktu lalu.

Dia sangat yakin produk racikannya itu bisa bersaing di MEA. Pasalnya menurut Elihu, Valo Car Care merupakan produk pencuci mobil pertama yang ramah lingkungan, khususnya air bersih.

Karena itu, Elihu sangat yakin produknya tersebut bakal dibutuhkan banyak orang dan didukung banyak kalangan. "Kalau kita memiliki potensi berkualitas pasti tidak akan minder dan pasti mampu berpartisipasi dalam persaingan internasional," ucap dia.

Masuk Singapura

Keyakinan Elihu tersebut bukan hanya sekadar omong kosong. Dia sudah memiliki konsep cemerlang agar produk pencuci mobil racikannya bisa bersaing di dunia internasional.

Pria lulusan sebuah universitas di Solo, Jawa Tengah tersebut, mengaku sudah menyurvei bisnis cuci mobil di Singapura. Hasilnya, menurut Elihu, peluang bisnisnya sangat besar.

"Di Singapura itu memang kendalanya air, dan yang dikonsumsi itu air laut yang disuling," tuturnya.

Menurut Elihu, biaya cuci mobil di Singapura juga sangat mahal dan tidak banyak tempat cuci mobil di sana. Sehingga, kata dia, warga di sana membutuhkan Valo Car Care--yang notabene tidak memerlukan banyak air.

Namun, dia tidak menampik, harapannya tersebut perlu dorongan dari pemerintah. Untuk mempermudah perizinan, Elihu memang meminta bantuan orang-orang lokal Singapura yang dia kenal.

"Sudah ada kawan kami di sana, kalau kami mau buka Valo di Singapura harus tahu dulu regulasi pemerintahan di sana seperti apa," katanya.

Elihu menuturkan, ketika dia dan temannya melakukan survei di Singapura ternyata di Singapura itu sebagian besar warganya tinggal di apartemen dan condo hotel, sehingga tidak ada tempat untuk mencuci mobil sendiri.

"Mobil di sana itu mobil bagus semua, tapi parah-parah semua, mayoritas mobil di sana kotor," terang dia.

Siap bersaing

Elihu sepertinya benar-benar yakin dengan produk racikannya tersebut, dia tidak takut akan adanya para pesaing bahkan ketika produknya ditiru orang lain.

"Saya lebih suka degan adanya kompetitor, karena kalau tidak ada kompetitor kita harus mikir, produk ini laku atau tidak, kalau ada kompetitor berarti laku," selorohnya.

Meski ada kompetitor, namun apabila kualitas produk lebih unggul pasti konsumen akan loyal kepada produk lebih bagus. Sehingga menurutnya, ketika ada kompetitor, kita tinggal meningkatkan kualitas.

"Terus kalau ada kompetitor produk waterless ini lebih banyak variannya, dan lebih menghemat banyak air, jadi kalau ada yang membuat produk mirip seperti ini ayo sama-sama," terangnya. (ita)

Baca Juga

(rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section