1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Televisi Kusrin 'Buka' Lapangan Kerja Bagi Pemuda Putus Sekolah

Bisnis Kusrin bukan hanya semata-mata mencari pundi rupiah, namun juga...

By Rohimat Nurbaya 29 Januari 2016 10:13
Kusrin pengusaha televisi rakitan asal Jawa Tengah (Money.id/Ben Satriyan)

Money.id - Muhammad Kusrin (42) mendadak terkenal setelah televisi ratusan televisi rakitannya dimusnahkan Kejaksaan Negeri Karang Anyar, Jawa Tengah. Perlakuan aparat penegak hukum terhadap Kusrin itu ditentang para netizen.

Dengan tagar #SaveKusrin, para netizen di Twitter menyayangkan perlakuan aparat terhadap Kusrin itu. Muncul juga petisi protes atas perlakuan terhadap Kusrin itu melalui platform Change.org.

Dukungan tersebut sepertinya cukup pantas diberikan pada Kusrin. Pasalnya, bisnis perakitan televisi yang dia jalankan bermanfaat bagi banyak kalangan, termasuk bagi para pemuda putus sekolah di kampungnya.

Kusrin saat diundang ke Istana Presiden (Setkab)

"Dulu karyawan saya ada 30 orang, setelah digerebek sempat terhenti dan kini ada sekitar 11 orang," tutur Kusrin kepada Money.id, Jumat 29 Januari 2016.

Kusrin mengatakan, karyawan bekerja di tempat perakitan televisi miliknya tidak ada lulusan sekolah tinggi. Rata-rata lulusan SMP, bahkan ada lulusan SD.

"Semuanya saya didik dari nol. Kemudian setelah mereka bisa, diperbolehkan buka usaha sendiri yang sama," ucap Kusrin.

Kusrin mengaku, bisnisnya itu bukan hanya semata-mata mencari pundi rupiah, namun ingin memajukan industri kecil di daerah. Dia pernah merasakan sendiri susahnya mencari pekerjaan karena tidak menyandang pendidikan tinggi.

Kusrin muda pernah merantau untuk merasakan ganasnya Ibu Kota, namun tidak bertahanan lama. Pria lulusan SD tersebut menjadi tukang bangunan yang dikontrak, setelah proyek beres kembali pulang kampung.

"Saya ingin orang-orang di kampung saya memiliki pekerjaan, tidak perlu jauh-jauh merantau," ucapnya.

Bayar borongan

Kusrin sadar, industri rakaitan televisi yang dijalankannya belum besar. Diapun belum bisa membayar mahal para karyawannya. Semua karyawannya adalah pekerja lepas dan masih dibayar dengan sistem borongan.

"Selesai merakit satu buah televisi dibayar Rp8.000, hitungannya bukan tenaga ahli, mereka sambil bekerja sambil mendapat ilmu juga," ujarnya.

Setiap harinya satu karyawan Kusrin bisa menyelesaikan maksimal 10 unit televisi tabung. Jadi rata-rata pendapatan karyawannya sekitar Rp50 ribu hingga Rp80 ribu, tergantung banyaknya televisi yang dirakit.

Kusrin jadi bintang iklan minuman berenergi (Istimewa)

"Tapi ada beberapa orang dibayar sesuai UMP (Upah Minimun Provinsi) Jawa Tengah, contohnya bagian QC (Quality Control) yang ngecek televisi sudah jadi," terang dia.

Meski demikian, Kusrin enggan membuka berapa bayaran untuk karyawan yang digaji sesuai UMP daerah tempatnya membuka usaha itu.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section