1. HOME
    2. FRESH
WISATA LEGENDA

Tangkuban Parahu, Wisata ke Tempat Cinta Terlarang

Tiket masuk Tangkuban Parahu hanya Rp20 ribu per orang pada hari biasa, sedangkan hari libur Rp30 ribu.

By Rohimat Nurbaya 11 Maret 2016 17:18
Gunung Tangkuban Parahu (disparbud.jabarprov.go.id)

Money.id - Ada ungkapan: 'Bumi Parahyangan Diciptakan Ketika Tuhan Sedang Tersenyum'. Pernyataan itu pertama dilontarkan seorang psikolog dan budayawan warga negara Belanda yang lama tinggal di Bandung bernama, MAW Brower.

Bagi yang suka membaca buku psikologi dan filsafat pasti tidak asing dengan nama MAW Brower. Selain menulis buku, semasa hidupnya Brower kerap mengisi tulisan di beberapa koran lokal maupun nasional, seperti Harian Kompas dan Pikiran Rakyat.

Ungkapan Brower itu memang benar adanya, Tanah Parahyangan sangat subur, hawa sejuk dan banyak pemandangan indah. Selain itu, gadis Priangan terkenal cantik jelita dan berkulit sawo matang, sebab zaman dulu kebanyakan berasal dari campuran Jawa-Belanda.

Saking cintanya terhadap tanah Parahyangan, Brower sempat mengajukan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), namun ditolak. Hingga akhir hayatnya keinginan itu tidak terlaksana. Saat meninggal, jasadnya terpaksa dipulangkan ke negeri asalnya di Belanda.

Tangkuban Parahu

Tanah Parahyangan banyak menawarkan tempat wisata alam menarik, salah satunya Gunung Tangkuban Parahu. Lokasinya berada di Lembang, Bandung Utara, Jawa Barat atau sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Bandung.

Kawasan Gunung Tangkuban Parahu diselimuti hawa sangat sejuk, suhunya sekitar 17 derajat celcius pada siang hari dan malam dua derajat celcius. Jadi kalau hendak melancong ke sana, disarankan membawa jaket cukup tebal lengkap dengan sarung tangan, kaus kaki dan sepatu.

Pintu masuk Gunung Tangkuban Parahu (disparbud.jabarprov.go.id)

Gunung berapi aktif tersebut berada pada ketinggian 2.084 di atas permukaan laut atau sekitar 6.873 kaki. Tidak seperti gunung berapi lainnya, puncak Tangkuban Perahu berbentuk memanjang dan mirip sebuah perahu yang terbalik.

Itu merupakan asal mula gunung tersebut dinamai 'Tangkuban Parahu' atau apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia 'Perahu Terbalik'. Tanda gunung ini masih aktif adalah adanya gas belerang dan juga sumber air panas mengalir di kaki gunung, misalnya di Ciater.

Ketika melancong ke Gunung Tangkuban Perahu disarankan membawa masker penutup mulut untuk menghindari bau gas belerang tajam.

Karena memiliki pemandangan sangat indah gunung ini juga kerap digunakan sebagai lokasi pemotretan pre-wedding, iklan dan juga pengambilan gambar untuk film.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section