1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Legenda Bongkahan Batu di Tengah Pantai 'Pura Tanah Lot' Bali

Terdapat ular suci sebagai penjaga Pura Tanah Lot yang berada di salah satu goa kecil di tepi pantai.

By Azalia Amadea 11 Maret 2016 13:45
Ilustrasi Pura Tanah Lot, Bali (Foto: wikipedia.org)

Money.id - Tanah Lot merupakan salah satu wisata yang populer di Bali. Banyak wisatawan, baik domestik maupun asing, yang mengunjungi pura yang terletak di tengah pantai tersebut.

Pura Tanah Lot dibangun sekitar abad ke-16 oleh seorang pengembara dari Jawa bernama Danghyang Nirartha. Objek wisata yang biasa dijadikan sebagi tempat favorit melihat matahari terbenam tersebut terletak di Beraban sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan, Bali.

Dibangun di sebuah lokasi dengan luas 202.830 m², terdapat 2 pura yang terletak di atas batu besar yang letaknya di tengah pantai. Satu pura terletak di atas bongkahan batu dan yang lainnya berdiri kokoh di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu yang juga terkenal di Bali.

Pura Tanah Lot tersebut merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan, yang merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

Legenda 

Menurut legenda setempat, pura tersebut dibangun untuk menguatkan kepercayaan penduduk Bali terhadap kepercayaan ajaran Hindu. Pada saat itu, wilayah Tanah Lot telah dikuasai sebelumnya oleh Bendesa Beraben yang mulai merasa iri akibat pengikut ajarannya berpaling untuk mengikuti ajaran Danghyang Nirartha.

Bendesa Beraben mengusir Danghyang Nirartha dari kawasan Tanah Lot, dan ia pun segera pergi dari wilayah tersebut. Namun, Danghyang Nirartha mengeluarkan kekuatannya dengan memindahkan sebongkahan batu besar ke tengah pantai dan membangun pura yang kini dikenal sebagai Tanah Lot tersebut.

Menurut cerita, Danghyang Nirartha juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura, dan ular tersebut sampai saat ini masih berada di salah satu goa kecil yang berada di tepi pantai Tanah Lot.

Secara ilmiah ular tersebut termasuk jenis ular laut yang memiliki ciri-ciri seperti berekor pipih, berwarna hitam belang kuning, dan mempunyai racun yang 3 kali lebih mematikan dari ular cobra.

Renovasi

Pura Tanah Lot juga pernah mengalami renovasi pada tahun 1987 akibat pengikisan ombak dan angin serta abrasi laut. Pemerintahan daerah Bali menjalankan proyek renovasi yang diberi nama Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali dengan melakukan pemasangan tetrapod di depan Pura Tanah Lot.

Karena bentuknya yang ternyata mengurangi keindahan Pura Tanah Lot, tetrapod kemudian dipugar kembali pada tahun 1992. Perlindungan pura mulai dilaksanankan sekitar bulan Juni tahun 2000 lalu dengan menggunakan dana bantuan pinjaman Japan bank International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95 miliar.

terdapat juga di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung) yang disebut Pura Karang Bolong.

Harga Tiket

Harga tiket masuk ke Pura Tanah Lot masih sangat terjangkau yaitu, bagi pengunjung domestik dewasa dikenakan biaya Rp10 ribu sedangkan anak-anak Rp7 ribuan.

Bagi wisatawan asing akan dikenakan biaya Rp30 ribu untuk dewasa dan Rp15 ribu untuk anak-anak. Tak heran jika ketika musim berlibur Pura Tanah Lot sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara.

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section