Money.id - Beberapa tempat di Indonesia memang terkenal dengan kebersihannya. Namun dari sekian banyak desa yang bersih di Indonesia, masih kalah dengan kebersihan desa yang ada di salah satu daerah India ini.

Adalah desa Mawlynnong, bersih-bersih adalah ritual yang dianggap serius oleh warganya, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dilansir dari BBC, Sabtu 18 Juni 2016, desa berpenghuni 600 jiwa yang terletak di India Timur itu masuk dalam Meghalaya dan merupakan desa paling bersih di negara tersebut.

Bagi India, kebersihan adalah suatu yang langka. Sebab, sudah bukan rahasia lagi jika sebagian besar kota dan desa di India sangat kotor. Sampai-sampai Perdana Menteri Shri Narendra Modi mencanangkan gerakan Clean India Mission sejak Oktober 2014 lalu.

(Desa Mawlynnong, India/TripAdvisor)

Tujuannya tidak lain untuk menciptakan India yang bersih pada 2019 mendatang. Namun Mawlynnong telah selangkah lebih maju.

Hal itu dibuktikan dengan diraihnya penghargaan desa terbersih di Asia pada 2003 dan terbersih di India pada 2005. Baru-baru ini Modi mengakui Mawlynnong sebagai desa terbersih di Meghalaya dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di India dalam sebuah pidato radio tahun 2015.

Bahkan pada Mei lalu, Modi bahkan menobatkan Mawlynnong sebagai desa terbersih se-Asia dalam sebuah perayaan keberhasilan pemerintah menjalankan program Clean India.

Klaim Modi tersebut memang benar-benar bisa dibuktikan ketika memasuki desa tersebut. Semua jenis sampah yang biasa dilihat seakan lenyap secara misterius.

Peran Anak-anak

Ternyata bukan orangtua yang lebih dulu berinisiatif menggalakkan kebersihan. Justru peran anak-anak desa Mawlynnong-lah yang membuat desa tersebut menjadi desa terbersih se-Asia.

Sebut saja salah satunya adalah Dewa Bekordor. Anak berumur 11 tahun ini, memilai aktivitas hariannya sekitar pukul 06.30 pagi. . Tugasnya, bersama dengan semua anak-anak desa, adalah mempercantik desa.

Dengan sapu di tangan, anak-anak menyerbu jalan-jalan, menyapu daun-daun kering dan sampah sebelum pergi sekolah. Anak-anak juga bertanggung jawab untuk mengosongkan tempat sampah yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk kerucut yang tersebar di seluruh desa.

Mereka memisahkan sampah organik dari sampah yang bisa dibakar. Daun dan limbah organik lainnya dikubur dan digunakan sebagai pupuk. Sementara sisanya dibawa jauh dari desa dan dibakar.

Selain anak-anak, desa Mawlynnong juga menggaji tukang kebun khusus untuk menjaga kebun dan taman desa yang menghiasi jalan setapak desa. Lalu dari mana kebiasaan baik ini bermula?

Tak seorang pun yang tahu dengan pasti. Namun menurut Shishir Adhikari, kebiasaan itu sepertinya berawal dari bencana kolera yang menyerang desa Mawlynnong pada 130 tahun yang lalu.

"Masyarakat di sini mungkin didorong untuk menjaga kebersihan untuk mengontrol penyebarannya," kata Adhikari.

Selain itu, masyarakat desa Mawlynnong adalah masyarakat yang secara tradisional matrilineal sehingga peran ibu cukup dominan. Karena itulah menjaga rumah dan lingkungan tetap rapi dan bersih sudah mendarah daging.

Itu adalah sistem yang mengesankan, tetapi yang lebih mengesankan adalah bahwa itu sudah menjadi tradisi. Kebersihan tertanam dalam kehidupan sehari-hari warga desa Mawlynnong.