1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Timun Suri, Buah Khas Ramadan yang Mulai Kehilangan Popularitas

Meski popularitas menurun, Yeyen masih dapat meraup minimal Rp900 ribu per harinya.

By Nur Chandra Laksana 15 Juni 2016 16:43
Pedagan Timun Suri (money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Tidak ada yang meragukan lagi jiakalau timun suri disebut sebagai buah khas bulan Ramadan. Pasalnya, buah tropis tersebut memang hanya banyak ditemui pada saat bulan puasa tiba.

Meskipun begitu, nampaknya buah yang menyerupai timun berukuran besar ini sudah makin kehilangan kepopulerannya sebagai buah khas bulan puasa.

Menurut salah satu petani dan pedagang timun suri di daerah Sawangan, Depok yang bernama Yeyen menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini penjualan timun suri kian menurun.

"Dari tahun ketahun, penjualan timun suri terus menurun," ungkap Yeyen saat ditemui oleh tim Money.id.

Pada tahun ini saja, per hari Yeyen hanya mampu menjual 100 butir saja per harinya.

"Tahun ini saya cuma bisa jual sekitar 100 butir saja per hari. Mungkin (timun suri) sudah tidak populer lagi," sebut Yeyen.

Dengan harga jual diantara Rp5 ribu hingga Rp15 ribu, tergantung besar kecil buah tersebut, Yeyen hanya bisa mengantongi Rp900 ribu hingga Rp1,3 juta saja per harinya.

"Per hari kita paling hanya dapat antara Rp900 ribu hingga Rp1,3 juta," jelas Yeyen.

Padahal, jika menilik penjualan 5 tahun yang lalu, Yeyen mampu menjual sekitar 300 butir per hari dengan omset diatas Rp3 juta per hari.

"Kalau dibandingkan dengan 5 tahun lalu sih, per hari saya bisa jual lebih dari 300 butir. Buat penghasilannya per hari saya bisa dapat Rp3 juta," sebut Yeyen.

Untuk sementara ini, dia hanya bisa berharap di sisa bulan puasa yang tinggal beberapa minggu saja penjualannya akan terus membaik. Dia juga berharap jangan sampai orang melupakan buah ini sebagai buah khas bulan Ramadan.

Baca Juga :

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section