Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat 14 poin pada perdagangan hari ini, Selasa 1 Maret 2016. Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, rupiah dibuka pada angka Rp13.361 per dolar AS.

Pada perdagangan kemarin rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen. Pada penutupan kemari rupiah berada di level Rp13.375 per dolar AS.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah di pasar spot antar valas kembali mengalami kenaikan terbatas terhadap dolar Amerika Serikat.

Padahal, kata dia, mata uang lainnya seperti, euro, pound sterling, yuan, switzerland Franc, dolar Canada, rouble Rusia, melemah terhadap dolar AS.

"Tercatat hanya rupiah dan yen yang mampu berada di zona positif terhadap dolar AS," kata Reza dalam analisi harian diterima Money.id.

Dia memastikan, penguatan rupiah ke level Rp13.375 kemarin merupakan yang terkuat selama 2016.

Pergerakan rupiah mendapatkan berbagai sentimen positif antara lain harga minyak yang kini berada di level US$32 per barel. Kemudian sentimen lainnya dari luar negeri adalah akibat meredanya kekhawatiran akan ekonomi China, hingga pertemuan G20.

"Lalu dari dalam negeri, Menteri Keuangan Indonesia menyuarakan akan optimisme keuangan lokal hingga antisipasi terhadap rilis inflasi yang diperkirakan akan stabil melihat tidak banyaknya lonjakan harga yang terjadi," ucapnya.

Dia memperkirakan, laju rupiah akan berada di level Rp13.566 hingga Rp13.500 per dolar AS. Hal tersebut bukan tanpa alasan.

Kembali menguatnya laju yen dan beberapa komoditas diharapkan dapat memberikan imbas positif bagi laju rupiah untuk dapat bertahan di tren kenaikannya.

"Kami pun masih mengharapkan adanya kenaikan lanjutan, jika ada sentimen positif yang cukup memberikan dorongan penguatan pada laju rupiah," tutur dia. (poy)