Contoh terakhir yaitu dalam survei YouGov, 36% dari responden Inggris mengatakan mereka akan meminta maaf ketika melihat kecanggungan pada orang lain, dibandingkan dengan 24% orang Amerika.

Selanjutnya dalam buku Watching The English, antropolog sosial Kate Fox menggambarkan eksperimen dimana dia sengaja menabrak ratusan orang di kota besar dan kecil di seluruh Inggris.

Dia juga mendorong rekan-rekannya untuk melakukan hal yang sama di luar negeri, sebagai perbandingan. Fox menemukan sekitar 80% dari korban yang berbahasa Inggris akan mengatakan 'maaf', meskipun tabrakan itu jelas kesalahan Fox.

Seringkali maaf itu diucapkan dengan bergumam, dan mungkin orang mengatakan itu tanpa menyadarinya, tetapi dibandingkan dengan wisatawan dari negara lain, perbedaan yang terlihat jelas.

"Hanya orang Jepang tampaknya yang bisa mendekati orang Inggris dalam mengucapkan maaf secara refleks," Fox menulis.

"Kita menggunakan kata 'maaf' dengan cara yang berbeda," kata Edwin Battistella, seorang ahli linguistik dari Southern Oregon University dan penulis Sorry About That: The Language of Public. 

Next: Minta maaf lebih sering, tak berarti benar-benar menyesal.