1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Berhenti Jadi Pegawai, Penghasilan Taufik Naik Hampir 10 Kali Lipat

By Rohimat Nurbaya 11 Mei 2016 08:31
Pinjam uang untuk modal

Pinjam uang

Saat memutuskan untuk behenti bekerja di Jakarta dan beralih jadi petani jamur, masalah pertama muncul, Taufik tidak memiliki uang banyak untuk modal. Saat itu uang tabungannya hanya Rp10 juta. Padahal modal dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya jamur itu mencapai ratusan juta rupiah. "Tahu sendiri orang bekerja susah menyimpan uang," ucapnya.

Setelah memutar otak, akhirnya Taufik mendapatkan ide untuk menghubungi rekan-rekannya ketika kuliah. Dia meminta supaya menjadi investor dan memberikan pinjaman untuk modal usaha. Dalam dua minggu langsung terkumpul Rp100 juta untuk modal.

"Kalau yang pinjaman saya kembalikan. Kemudian yang investasi sistemnya bagi hasil. 40 persen untuk investor sisanya untuk saya," terangnya.

Modal tersebut digunakan untuk sewa lahan membuat kumbung (tempat budidaya jamur) dan membeli berbagai keperluan lain termasuk bibit. "Padalah saya saat itu belum tahu apa-apa mengenai jamur, tapi saya langsung memberanikan diri eksekusi yang besar," katanya.

Modal sudah terkumpul ternyata menjalankan bisnis yang Taufik pilih tidak mudah. Dia dan dua kakaknya harus 'berdarah-darah' bekerja keras mulai dari proses produksi hingga menjual sendiri ke pasar. Saat itu dia belum memiliki mobil untuk mengangkut jamur ke pasar.

"Awalnya pakai motor ke pasar, ada bahasinya menggunakan plastik disimpan di belakang untuk bawa jamur. Saat itu menggunakan dua motor bersama kakak saya," jelasnya.

Rutinitas itu dilakukan selama satu tahun oleh Taufik bersama kakaknya yang juga menjalani profesi sampingan sebagai tukang ojek. Setiap harinya dia dan kakaknya membawa dua hingga tiga kuintal jamur ke pasar.

Namun, berkat ketekunan dan kerja keras setiap hari akhirnya Taufik bisa membeli sebuah mobil pickup dari hasil wirausaha jamur. Mobil tersebut dia beli seharga Rp130 juta, murni dari hasil bisnis yang dijalaninya itu.

Dari penjualan dua hingga tiga kuintal jamur per hari itu, Taufik bisa meraup omzet sebesar Rp2 juta hingga tiga juta per hari. "Kalau dijual ke pasar harga jamur sekitar Rp10 ribu per kilogram. Kalau ke restoran Rp15 ribu per kilogram," ujarnya.

Yang membedakan adalah jamur yang dijual, apabila menjual ke restoran Taufik sangat selektif sekali. Jamur dikirim adalah yang sudah dipilih sedemikian rupa sehingga harganya lebih tinggi. 

Dengan omzet sebesar itu penghasilan Taufik naik hampir 10 kali lipat. Saat bekerja di perusahaan otomotif gaji Arif sekitar Rp12 juta per bulan.  "Dulu saya bekerja di bidang maintenance gajinya sekitar Rp10 juta hingga Rp12 juta per bulan," imbuhnya.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section