1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Laba Bersih Astra International Merosot Jadi Rp3,1 Miliar

Turunnya laba bersih disebabkan oleh merosotnya pendapatan-pendapatan beberapa sektor usaha.

By Desy Afrianti 26 April 2016 19:05
Gedung Astra International/astra.co.id

Money.id - Pendapatan bersih PT Astra International Tbk pada Kuartal I Tahun 2016 menurun 7 persen persen menjadi Rp41,9 triliun dari sebelumnya Rp45,19 triliun. Hal itu mengakibatkan merosotnya laba bersih perusahaan itu sebesar 22 persen menjadi Rp3,1 miliar dari Rp3,9 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang terbit pada Selasa 26 April 2016, turunnya laba bersih disebabkan oleh merosotnya pendapatan-pendapatan beberapa sektor usaha yang digeluti Astra International seperti jasa keuangan, alat berat dan pertambangan serta otomotif. Sementara itu yang paling besar penurunannya adalah sektor jasa keuangan.

"Grup Astra masih mengalami rendahnya permintaan otomotif dan lemahnya harga komoditas, serta penurunan kualitas kredit korporasi di Bank Permata. Kondisi bisnis diperkirakan masih menantang," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto.

Laba bersih dari grup bisnis otomotif menurun 3 persen menjadi Rp 1,6 triliun. Secara keseluruhan, permintaan otomotif melemah selama tiga bulan pertama tahun 2016, walaupun pengurangan diskon secara umum telah meningkatkan margin.

Penjualan mobil secara nasional menurun sebesar 5 persen menjadi 267.000 unit. Penjualan nasional mobil Astra menurun sebesar 7 persen menjadi 127.000 unit, dengan pangsa pasar turun dari 49 persen menjadi 48 persen. Grup telah meluncurkan dua model baru dan lima model revamped selama periode ini.

Penjualan sepeda motor nasional menurun sebesar 6 persen menjadi 1,5 juta unit. Penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) hanya mengalami sedikit penurunan menjadi 1,1 juta unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 68 persen menjadi 72 persen. AHM telah meluncurkan dua model baru dan tujuh model revamped selama periode ini.

Laba bersih bisnis jasa keuangan grup menurun sebesar 46 persen menjadi Rp 641 miliar. Salah satu penyebab turunnya laba bersih bisnis jasa keuangan adalah karena PT Bank Permata Tbk-yang-44,6 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, mencatat kerugian bersih sebesar Rp 376 miliar. Padahal pada 2015 bank tersebut mencatatkan laba bersih sebesar Rp 567 miliar.

(da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section