Money.id - Keberadaan alien memang masih menjadi perburuan yang banyak dilakukan oleh beberapa kelompok di dunia. Namun, setelah astronom menemukan tiga buah planet seukuran bumi yang layak dihuni bernama Goldilocks, pencarian semakin gencar dilakukan.

Dilansir dari laman Dailymail, para ilmuwan percaya setidaknya satu dari planet-planet ini mungkin cocok untuk menunjang kehidupan. Hal ini semakin mendorong semangat para ilmuwan dalam pencarian mereka terhadap kehidupan alien di alam semesta.

Ketiga planet itu mengorbit sebuah bintang katai cokelat yang sangat dingin dengan ukuran sekitar seperdelapan ukuran matahari yang disebut 2MASS J23062928-0502285. Bintang ini juga dikenal juga sebagai Trappist-1, bintang redup dan dingin ini sinarnya memudar secara berkala, mengindikasikan ada beberapa obyek yang lewat di antara bintang itu dan Bumi.

Bintang tersebut jaraknya dari Bumi sekitar 40 tahun cahaya. Sebagai perbandingan, jaraknya 12,5 menit cahaya lebih jauh dari Mars. Trappist-1 jauh lebih dingin dan lebih merah dari matahari, namun tidak lebih besar dari Jupiter. Bintang tersebut terletak di konstelasi Aquarius.

Bintang seperti ini sangat umum di Bima Sakti dan sangat berumur panjang, tapi ini adalah pertama kalinya sebuah planet telah ditemukan di sekitar bintang tersebut. Meskipun begitu dekat dengan Bumi, bintang ini terlalu redup dan terlalu merah untuk dilihat dengan mata telanjang atau bahkan secara visual dengan teleskop amatir besar.

Menurut Michaël Gillon dari University of Liège, Belgia, sistem planet Trappist-1 terlihat lebih seperti bulan yang mengorbit Jupiter daripada sebuah konsep dari tata surya.

"Planet-planet tersebut 20 sampai 100 kali lebih dekat ke bintang mereka daripada Bumi ke matahari. Ini lebih mirip sistem bulan Jupiter daripada sistem tata surya," jelas Gillon.

Tim yang dipimpin Gillon menggunakan teleskop 60cm sederhana berbasis di Chile, untuk menemukan planet-planet tersebut. Para astronom percaya ketiga planet mungkin bisa dihuni, dan mereka sekarang beralih ke instrumen yang lebih besar untuk mengetahui lebih lanjut tentang penemuan planet-planet baru tersebut.

"Kita dapat mempelajari atmosfer dan komposisi mereka, dan melalui generasi kita, melakukan pengkajian apakah mereka benar-benar bisa dihuni," tambah rekan penulis, Julien de Wit, seorang astronom di MIT.