1. HOME
  2. DIGITAL

Pelajar Terinspirasi Kisah Pocari Sweat Mengangkasa ke Bulan

Pocari Sweat kemudian menyelenggarakan robotic workshop dan parenting seminar ke sekolah-sekolah.

By Adhi 10 Desember 2015 19:26
Robotic Workshop Lunar Dream (Dok. Pocari Sweat)

Money.id - Peluncuran Pocari Sweat ke bulan diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk memajukan sains kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda di Indonesia.

Pocari Sweat kemudian menyelenggarakan robotic workshop dan parenting seminar ke sekolah-sekolah di Bandung, Jakarta, dan kota-kota lainnya mulai 12 November 2015 hingga 5 Desember 2015 untuk mengajak anak-anak Indonesia belajar sains dengan cara yang menyenangkan.

Sekolah-sekolah yang dikunjungi adalah SD Al-Azhar 36 (Bandung), SMP 7 Bandung, SD Al-Azhar (Bekasi), SD Harapan Bangsa (Tangerang), SD Muhammadiyah (Jakarta), SMP Cikal Harapan (BSD), SMP Saint John Meruya (Jakarta), dan SD Don Bosco 3 (Cikarang).

Sesi robotic workshop kali ini dibimbing oleh Tim Robotic SMAN 28 yang terdiri dari 1 guru pembimbing dan lima siswa.

Selain menjadi mentor bagi para siswa, Tim Robotik SMAN 28 juga menampilkan kebolehan 10 buah robot rakitan sendiri untuk dieksplorasi dan dipelajari oleh sekitar 30 anak-anak dari tiap sekolah yang dikunjungi dalam robotic workshop.

"Melalui Lunar Dream Project, saat ini Pocari Sweat menjalankan misi sebagai minuman pertama yang akan diterbangkan sejauh 380.000 km untuk mendarat di permukaan bulan. Robotic workshop ini merupakan salah satu kesempatan bagi kami untuk bertemu langsung dengan anak-anak Indonesia yang berani bermimpi dan mewujudkannya melalui sains," kata Daniel Pieter, Head of Marketing Pocari Sweat.

"Pocari Sweat merupakan perusahaan swasta yang berkomitmen terhadap eksplorasi lingkungan luar angkasa, khususnya bulan. Melalui pengenalan terhadap robot, Lunar Dream Project ingin menarik perhatian anak-anak terhadap sains sekaligus memicu kreatifitas mereka dalam mempraktikkan sains," ucap Daniel.

Sesi robotic workshop dimulai dengan penjelasan pengertian robot dan bagian-bagian robot, kemudian dilanjutkan dengan merakit robot, dan diakhiri sesi bermain dengan robot yang telah dirakit.

Arif, Pembina Tim Robotik SMAN 28 menjelaskan, "Dalam workshop ini, kami menampilkan robot yang dapat dijalankan dengan menggunakan smartphone. Hal tersebut menunjukkan kepada para peserta bahwa sesungguhnya robot itu dapat dibuat dengan menggunakan peralatan yang ada di sekitar kita."

Selain para siswa, orang tua murid juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti parenting seminar dengan tema "Pentingnya Hidrasi untuk Kemampuan Kognitif Anak."

"Seringkali kita menganggap sepele kebutuhan cairan tubuh anak. Padahal kebutuhan cairan yang optimum untuk anak-anak usia 6 hingga 17 tahun berkisar 1500 ml hingga 2200 ml, di mana kebutuhan cairan ini berbeda tergantung jenis kelamin dan usia anak," kata Daniel Pieter. (poy)

(a/a)

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section