Money.id - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis 7 Januari 2016.

Rupiah dibuka di level Rp13.917 per USD atau menguat 26 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp13.943 per USD. (Baca: Bergerak di Zona Positif, Rupiah Dibuka Menguat Pagi Ini)

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, imbas penguatan laju harga minyak sebelumnya yang berdampak pada pelemahan nilai tukar USD memberikan kesempatan pada laju rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya.

Dari data yang diperoleh di Bank Indonesia, terlihat penguatan rupiah kembali terjadi dengan bertengger di kisaran area 13.800-an dari sebelumnya di level Rp 13.900 an. (Baca: Sempat Melemah, Rupiah Kembali Berjaya Pagi Ini)

Akan tetapi, penguatan laju rupiah mulai terbatas di akhir sesi seiring harga minyak yang kembali melemah serta kembali terdepresiasinya yuan sehingga membuat USD berbalik menguat terhadap beberapa mata uang dunia.

Pelemahan yuan seiring rilis Caixin general services PMI yang juga menunjukkan pelemahan melengkapi pelemahan indeks manufaktur sebelumnya.

"Diharapkan laju penguatan rupiah masih berlanjut namun, kami pun kembali waspada akan adanya potensi pembalikan arah melemah. Terutama setelah harga minyak mentah kembali melemah dan pelemahan pada beberapa data di Korsel, Jepang, dan China yang kemungkinan dapat berimbas pada pelemahan mata uangnya," ujarnya dalam riset harian seperti dikutip dari Merdeka.com

Meski demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju rupiah. Laju rupiah diperkirakan akan bergerak dengan target support 13.871 dan resisten 13.853.