Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sebuah aksesoris ini berasal dari alam. Misalnya beras, Ega mengatakan bahwa beras yang digunakan adalah beras yang berbentuk agak panjang, seperti beras dari Eropa.
Bahan yang terpenting adalah Organik Raisin, yaitu raisin yang terbuat 100 persen dari bahan-bahan sayuran. Sehingga jika dicampurkan dengan beras, kemudian dibuang malah akan menjadi batu dengan sendirinya ketika terkena hujan atau air.
"Julia bilang inspirasinya sih karena dia suka masak. Karena bentuk dari makanan begitu cantik, ide itu berkembang jadilah seperti ini. Kenapa beras, itu juga karena ia ingin membuat sesuatu dari bahan yang murah dan mudah dicari tapi tetap terlihat mewah," kata pria berkumis itu.
Sementara itu, proses pembuatan untuk satu macam aksesoris seperti cincin misalnya, bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga hari pengerjaan. Mulai dari beras yang ditempel satu per satu dengan lem, kemudian proses pewarnaan, mencampur dengan raisin organik, hingga pengeringan dengan menggunakan sinar Matahari selama satu sampai dua hari.
"Untuk banyaknya beras yang kami pakai, tidak pernah hitung juga, pakai yang dipakai saja. Karena berbeda nanti bentuknya karena butir-butir satu dengan yang lain tak sama. Jadi tidak terlalu dipikirkan," ujarnya.
Soal harga Ega tidak mematok terlalu mahal. Untuk kalung, cincin, dan gelang ditawarkan mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250 ribu. Hanya saja material yang dijual di Indonesia dengan material yang dijual di luar negeri berbeda.
"Kalau untuk pasar dalam negeri biasanya kami pakai bahan dengan stainless steel, nah untuk di luar negeri kami memakai material seperti emas dan perak. Harganya pun dibedakan," jelas Ega.
Tertarik dengan fashion aksesoris yang satu ini? Kunjungi booth-nya di LocalFest 5.2 di Lotte Shopping Avenue, dari 31 Maret-3 April 2016. Bisa juga cek di Instagramnya @environmentaljewelry
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Berawal dari Impian Kecil, I.K.Y.K Kini Beromzet Ratusan Juta Rupiah
24 Maret 2016 14:33