Kelebihan
1. Hemat Biaya
Pihak Kemendikbud mengklaim bahwa UNBK dapat menghemat anggaran biaya. Jika sebelumnya pemerintah harus mengeluarkan biaya besar untuk mencetak soal, maka kini biaya tersebut dapat dialihkan untuk pengadaan komputer dan jaringan internet.
Biaya pengadaan komputer dan jaringan internet dinilai lebih efisien karena dapat digunakan untuk jangka panjang bagi masing-masing sekolah.
2. Meminimalisir Kecurangan
Ya, UNBK memang menyajikan soal yang berbeda bagi tiap siswa. Dengan kata lain, tiap siswa yang satu sekolah, atau bahkan satu kelas, soalnya akan berbeda-beda.
Selain itu, pendistribusian soal melalui jaringan internet juga dinilai lebih aman karena bersifat real time dan tidak dalam bentuk fisik.
3. Hemat Waktu
UNBK membuat para siswa lebih mudah dalam mengisi soal. Berbeda dengan UN konvensional yang masih menggunakan kertas dan pensil jenis 2B. Dengan begini, siswa dapat lebih cepat menyelesaikan soal yang mereka kerjakan.
4. Hasil Ujian
Keunggulan lainnya adalah hasil ujian dapat diketahui dalam waktu singkat. Berkat sistem komputerisasi pemeriksaan jawaban lebih cepat dibanding pemeriksaan manual.
Kekurangan
1. Keterbatasan Internet
Ini adalah masalah yang sangat fital. Kualitas jaringan internet di Indonesia masih belum merata. Di kota-kota besar mungkin kualitas jaringan internet sudah sangat bagus, namun di daerah, kualitas jaringan internet masih harus diperbaiki. Untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah telah menunjuk Telkom sebagai penaggung jawab.
2. Penguasaan Komputer
Penguasaan terhadap komputer dan jaringan internet mungkin sudah lumrah bagi siswa-siswa di kota besar. Beda halnya dengan para siswa di daerah yang memang masih asing dengan komputer dan jaringan internet.
Selain itu, masih banyak pula tenaga pengawas dan guru yang belum siap dengan UNBK karena tidak memiliki kemampuan penguasaan komputer yang memadai.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus