Money.id - Pemerintah dan para pelaku ekosistem bisnis digital hingga kini masih terus menggodok finalisasi roadmap bisnis e-commerce tanah air. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara pada kesempatan ulang tahun ke-6 situs belanja online BukaLapak.com, Selasa 12 Januari 2016.

Beliau mengatakan, "Pembahasan mengenai isu daftar investasi, rencana national payment gateaway di Indonesia, kemudian bagaimana sistem pajak bagi e-commerce mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam minggu ini untuk difinalisasi."

Menurut Rudiantara, roadmap bisnis e-commerce wajib cepat diselesaikan agar pertumbuhannya lebih cepat dan dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional di masa mendatang. Pihak pemerintah sendiri, papar Rudiantara, menargetkan tiap tahunnya muncul 200 technopreneur baru.

"Untuk mendapatkan technopreneur baru itu kita harus ciptakan incubator dan mengacu referensi pada negara lain," katanya.

Bersama India dan China, Indonesia diprediksi bakal menjelma menjadi salah satu raksasa lini bisnis eCommerce di wilayah Asia Pasifik pada 2016. Pemerintah memprediksi bisnis e-commerce tanah air akan sangat berkembang sepanjang 2016.

Nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2016 akan mencapai angka US$ 4,89 miliar atau sekitar lebih dari Rp 68 triliun. Dan menargetkan bisnis e-commerce pada 2020 bisa menembus nilai US$ 130 miliar dibantu dengan kehadiran roadmap di bidang tersebut.

Hal ini juga didorong oleh jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus bertumbuh. Pada 2015 saja, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta, naik dibanding 2014 yang sebanyak 88,1 juta pengguna.

Suka Artikel Ini? Klik Like