Money.id - Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bernama Ronny Setiawan mengalami nasib nahas setelah di-drop out (DO) alias dikeluarkan.

Mahasiswa yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ ini dituduh telah melakukan tindakan kejahatan berbasis teknologi dan melanggar Undang-undang (UU) Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elekronik (UU ITE).

Surat keputusan rektor UNJ dengan nomor 01/SP/2016 memutuskan bahwa Ronny diberhentikan sebagai mahasiswa UNJ, setelah dituduh sebagai pembuat tulisan bertajuk "Almanak Kepemimpinan Rektor Djaali" yang tersebar luas via media sosial.

Dalam tulisan tersebut, Ronny dinilai telah melakukan pencemaran nama baik terhadap Rektor UNJ Prof. Dr. H. Djaali, serta melakukan tindakan penghasutan yang dapat mengganggu ketentraman dan pelaksanaan program yang diselenggarakan UNJ.

Apa yang terjadi dengan Ronny dalam sekejap menjadi viral di berbagai media sosial, khususnya Facebook dan Twitter.

Pada Selasa 5 Januari 2015 malam, hashtag (tanda pagar) #SaveRonny bahkan memuncaki puncak trending topic di Twitter Indonesia.

Apa yang terjadi juga menyulut munculnya petisi dukungan di Change.org. Di platform petisi online tersebut, petisi berjudul "Cabut SK DO Rektor UNJ, Selamatkan Ronny Setiawan!" yang dibuat oleh Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu dalam waktu singkat mengantongi banyak dukungan.

Hingga siang hari ini, Rabu 6 Januari 2015, petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 33 ribu netizen hanya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Di dalam petisi itu, dijelaskan kronologi kejadian secara rinci. Untuk lebih jelasnya, kunjungi laman berikut https://www.change.org/p/rektor-unj-cabut-sk-do-rektor-unj-selamat-ronny-setiawan. (poy)

Suka Artikel Ini? Klik Like