1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Deretan Prestasi Komjen Tito Karnavian, Calon Kapolri Pilihan Jokowi

Tito berhasil menorehkan sejumlah prestasi mengagumkan, termasuk kenaikan pangkat yang luar biasa.

By Dwifantya Aquina 15 Juni 2016 15:52
Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian (Merdeka.com)

Money.id - Presiden Joko Widodo mengajukan Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPR Ade Komarudin. Ia menerima surat dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Rabu pagi, 15 Juni 2016. Surat itu terkait pergantian Kapolri.

"Beliau menyampaikan surat tertutup, amplop tertutup. Saya buka isinya adalah Presiden RI mengajukan pengganti Bapak Badrodin Haiti yang segera akan pensiun. Dalam surat itu, Bapak Presiden mengajukan Bapak Tito Karnavian yang sekarang menjabat Kepala BNPT dan mantan Kepala Polda Metro," ujar Ade.

Diketahui, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan pensiun pada Juli 2016 mendatang. Beberapa waktu lalu telah santer tujuh nama bintang tiga yang masuk dalam bursa calon kapolri.

Namun, hari ini Presiden akhirnya resmi memutuskan Komjen Tito sebagai calon tunggal yang akan menggantikan Jenderal Badrodin Haiti.

Dengan menjadi kandidat tunggal Kapolri, berarti hanya butuh waktu tiga bulan bagi Tito menyandang pangkat bintang tiga sebelum menjadi jenderal bintang empat.

Komjen Tito lahir di Palembang, Sumatera Selatan 26 Oktober 1964. Dalam catatan prestasinya, Tito berhasil membongkar jaringan teroris Pimpinan Noordin M Top. Wajar ketika itu ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteros Mabes Polri.

Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.

Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.

Sebelumnya, nama Tito juga melesat setelah berhasil memimpin Tim Kobra bertugas menangkap putra mendiang Presiden kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto pada 2001 silam. Penangkapan Tommy saat itu terkait pembunuhan Hakim Agung Safiuddin Kartasasmita.

Tito saat itu menjabat Kepala Satuan Reserse Umum dengan pangkat Ajun Komisaris Besar dengan memiliki 23 anggota. Tim Kobra berhasil menangkap Tommy di tempat persembunyian Jalan Maleo II Blok JB, Bintaro Jaya, Tangerang, Banten, pada 28 November 2001.

Pada Januari 2007, Tito yang masuk tim Densus 88 Antiteror, kembali berhasil membongkar konflik Poso dan meringkus sejumlah pihak yang terlibat.

Prestasi Tito saat bertugas di Poso membuat dia menulis buku bertajuk “Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso” yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama tahun 2008.

Prestasi Tito lainnya yakni ia juga tercatat sebagai Angkatan Akabri 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga.

Bahkan kenaikan pangkat terakhir yang luar biasa terlihat ketika Tito hanya menjabat delapan bulan sebagai Kapolda Metro Jaya sejak Juni 2015 hingga Maret 2016, dan langsung dipromosikan sebagai Kepala BNPT, menggantikan Komjen Pol Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section