Money.id - Dunia pengobatan China meyakini bahwa ular memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh manusia, mulai dari sekadar menjaga kebugaran hingga mengobati rematik dan nyeri punggung. Tak heran, orang China doyan mengonsumsi ular baik dalam bentuk utuh, maupun makanan dan minuman olahan.

Namun, ada lagi cara ekstrem mengonsumsi ular, yakni dengan menambahkan berbagai herbal kering dan arak beras atau liquor. Dikutip dari laman BBC, 18 November 2015, minuman ini disebut wine ular atau arak ular.

Penulis buku Extreme Cuisine dan founder Deep End Dining, Eddie Lin, mengaku pertama kali merasakan wine ular ini di Hong Kong, 16 tahun lalu. Menurut dia, minuman ini biasanya diberi rempah-rempah dan bumbu, seperti gingseng dan wolfberries (goji), untuk memperkaya rasa.

Proses pembuatan wine ular sangat mudah, tapi mungkin bagi sebagian orang, mengerikan. Ular--yang kadang masih hidup dan kadang langka--langsung dimasukkan ke toples berisi wine atau alkohol lainnya.

Setelah ditambahkan rempah-rempah, 'ramuan' ini didiamkan selama beberapa bulan sehingga etanol bisa menyerap "esens" ular sekaligus memecah bisa ular.

Sebetulnya, wine ular ini bisa ditemui di hampir semua negara-negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam. Wine ini biasanya dijual di toko-toko pinggir jalan dan pusat belanja. "Anda sih tidak akan pernah melihat wine ini di pesta-pesta orang China," kata Lin. 

Menurut dia, wine ular memang berkembang di Asia selama berabad-abad. "Namun, perdagangan (wine ular) meningkat drastis saat Asia Tenggara membuka pintu perdagangan ke Barat," kata dia, mengutip studi University of Sydney tahun 2010.

Harganya? Biasanya tergantung jenis ular yang ada di dalam botol wine itu. Semakin langka ular, semakin mahal wine. Dilansir dari laman www.snake-wine-cobra.com, sebotol cobra wine dilego dengan harga $249 atau sekitar Rp3,4 juta.

Pada Agustus lalu, sebuah video YouTube tentang botol-botol berisi wine ular menjadi viral. Sebagian penonton mengaku syok melihat kondisi reptil itu di menit-menit akhir hidupnya.

Meski jarang, ada beberapa ular yang masih hidup dalam botol alkohol selama berbulan-bulan. Kemungkinan, hal ini terjadi karena kemampuan si ular dalam hibernasi.

Kasus tahun 2013, misalnya. Seorang wanita di provinsi Heilongjiang, China digigit ular yang tiba-tiba melompat dari botol wine. Padahal, ular itu sudah dimasukkan ke dalam boto untuk proses fermentasi selama 3 bulan.