1. HOME
  2. FINANCE
KURS RUPIAH

Dolar AS Melemah, Angin Segar bagi Rupiah

Dengan melemahnya dolar AS, pelaku pasar memanfaatkan kondisi itu untuk melakukan aksi beli pada mata uang selain dolar AS.

By Rohimat Nurbaya 1 April 2016 10:19
Uang Rupiah (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Nilai tukar rupiah terdahap dolar Amerika Serikat dibuka menguat pada perdagangan Jumat 1 April 2016. Berdasarkan data Bloomberg Dolar Index, rupiah dibuka menguat 32 poin atau 0.24 persen ke level 13.206,50 per dolar AS.

Hingga perdagangan pukul 10.00 WIB rupiah menguat sebesar 0,34% atau 45 point manjadi 13.194 per dolar AS.

Pada perdagangan kemarin rupiah ditutup menguat 17 poin atau 0,13 persen ke level Rp13.239 per dolar AS.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, cenderung melemahnya laju dolar AS memberikan angin segar bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya.

Dengan keadaan tersebut, pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan aksi beli pada mata uang selain dolar AS. 

Hari kedua setelah penyampaian pernyataan Janet Yellen di forum ekonomi New York, terlihat dolar AS melanjutkan pelemahannya terhadap beberapa mata uang dunia lain.

"Pelaku pasar terlihat masih melakukan aksi jualnya terhadap dolar AS," ucap Reza.

Kata dia, keadaan tersebut terlihat dari candle daily USD yang rata-rata membentuk Black Marubozu pada perdagangan valas sehingga membuat Rupiah terlihat menguat signifikan.

Dikutip dari Bloomberg, bursa saham Amerika Serikat, Wall Street melemah tipis pada awal kuartal kedua tahun ini, hal itu terjadi menyusul spekulasi data tingkat pengangguran Amerika Serikat.

Indeks S&P 500 melemah 0.2 persen atau 4.21 poin ke level 2.059,74, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0.2 persen atau 31,57 poin ke level 17.685,09.

“Ada banyak antisipasi pada data tingkat pengangguran yang dirilis besok serta beberapa laporan penggerak pasar lainnya. Investor saat ini cenderung menahan diri,” kata Tim Ghriskey dari Solaris Asset Management.

Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan ada lapangan kerja baru untuk 205,000 orang pada bulan Maret, menurun dari 242,000 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap berada pada level 4.9 persen.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section