1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

BTN Raih Predikat Bank BUMN Terbaik dalam Pengelolaan SDM

Direktur Utama Bank BUMN tersebut juga didapuk sebagai Best CEO BUMN untuk sektor perbankan.

By Dwifantya Aquina 17 Juni 2016 15:01
Bank Tabungan Negara raih penghargaan

Money.id -
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memperoleh predikat sebagai Bank BUMN terbaik dalam pengelolaan SDM di lingkungan perbankan. BTN dinilai telah memenuhi syarat dalam pengelolaan SDM yang baik sebagai perbankan. BTN mendapatkan penghargaan BUMN Award 2016 atas prestasi tersebut mewakili sektor perbankan.

"Kami bersyukur atas apresiasi tersebut sekaligus ini memacu kami untuk lebih bersemangat agar ke depan kami dapat mengelola SDM lebih baik," ujar Direktur Utama BTN, Maryono usai menerima penghargaan BUMN Award 2016 di Jakarta, seperti dikutip btn.co.id.

Dalam malam anugerah BUMN Award 2016 tersebut bukan hanya BTN secara instutusi saja yang mendapatkan penghargaan. Maryono selaku direktur utama Bank BUMN tersebut juga didapuk sebagai Best CEO BUMN untuk sektor perbankan. Kepemimpinannya di BTN dinilai mampu mengkolaborasi secara sinergi bersama BUMN lainnya sehingga bisnis BTN tumbuh lebih baik dibanding perbankan lainnya. Maryono memperoleh penghargaan sebagai Best CEO BUMN sektor perbankan untuk kolaborasi.

"Saya kerjakan itu dengan baik sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada dimana saya mengemban tugas. Ini sebuah penghargaan yang tinggi dari BUMN sekaligus mewakili bank BUMN di sektor perbankan. Kami tetap akan melakukan sinergi agar bagaimana BUMN besar dan membawa manfaat untuk masyarakat secara nyata," katanya.

Oleh kerena itu ke depan dalam pengembangan bisnis, lanjut Maryono, BTN akan melakukan sinergi bagaimana ada kolaborasi dengan BUMN lain untuk sukses bersama. "Apalagi dalam memenuhi program sejuta rumah dibutuhkan peran serta BUMN lainnya karena ini adalah tugas kita bersama dan kebetulan BTN selaku koordinator dalam bagaimana mengimplementasikan program tersebut dapat berjalan dengan baik," kata dia.

"Kami telah melakukan sinergi dengan beberapa BUMN untuk mendukung program sejuta rumah. Untuk ke depannya BTN Siap Kolaborasi dengan Lembaga Usaha Mikro," tegasnya.

BTN menargetkan bisa berkolaborasi dengan 200 institusi atau lembaga tahun ini untuk mempercepat program sejuta rumah. Salah satu yang dibidik untuk berkolaborasi adalah lembaga usaha mikro.

"Kami sudah melakukan MoU (kerja sama) dengan 139 lembaga untuk berkolaborasi. Hingga akhir tahun ini kami targetkan bisa menjadi 200 lembaga yang bisa diajak kolaborasi. Lembaga usaha mikro salah satu yang akan didekati," jelas Maryono.

Maryono menyebut, salah satu lembaga mikro yang akan diajak kerja sama adalah PT Penanaman Modal Madani (Persero) (PNM) dan perusahaan multifinance. Pasalnya kedua lembaga tersebut sangat berpengalaman dalam menangani nasabah mikro. "PNM punya pengalaman menangani nasabah mikro yang cukup luas sehingga tahu mana nasabah yang baik dan tidak. Sedangkan multifinance bisa kami manfaatkan untuk meng-collect dana dari nasabah mikro," jelas Maryono.

Potensi yang dimiliki PNM dan perusahaan multifinance tersebut, lanjut Maryono, bisa dimanfaatkan untuk mempercepat program sejuta rumah. "Jadi setelah kami membidik PNS dan pekerja formal, kini salah satu fokus kami adalah membidik para pekerja informal. Dan potensinya sangat besar sekali untuk program sejuta rumah," tambahnya.

Bank BTN berhasil mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2015. Di tengah kondisi perkenomian nasional yang melambat, Bank BTN justru menunjukan pertumbuhan yang sangat kuat.

Hingga triwulan I/2016 BTN mencatatkan kredit dan pembiayaan tumbuh 18,9% menjadi Rp143 triliun. Kredit dan pembiayaan pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp120 triliun.

Perseroan juga berhasil mendorong Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I/2016 tumbuh 20% atau menjadi sebesar Rp131 triliun dari posisi yang sama tahun 2015, sebesar Rp109 triliun. Pada triwulan satu 2016 Bank BTN berhasil mencatatkan aset sebesar Rp178 triliun tumbuh dari aset periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp149 triliun. Adapun laba bersih pada triwulan I/2016 sebesar Rp491 miliar. Laba perseroan ini tumbuh 22% dibanding perolehan laba periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp402 miliar.

Sementara itu berdasarkan laporan keuangan triwulan I/2016 tersebut, perseroan berhasil menurunkan NPL menjadi 3,59% (gross) turun dari NPL periode yang sama sebesar 4,78%. NPL Nett perseroan sendiri tercatat 2,34%.

(da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section