1. HOME
  2. DIGITAL
INTERNET

Menguak Rahasia di Balik Simbol '@'

Karakter '@' kini menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari berbagai hal terkait internet. Namun...

By Adhi 9 Maret 2016 08:03
Ilutrasi simbol '@' (www.wallpapersten.com)

Money.id - Saat ini, simbol '@' populer sebagai 'bagian penting' dari identitas sebuah akun berbasis internet, mulai dari akun email hingga akun berbagai macam media sosial.

Popularitas simbol '@' di era internet sendiri dimulai oleh Ray Tomlison, sang penemu surat elektronik (surel), alias email. Menurut yang dilaporkan laman BBC, Tomlisom pertama kali menggunakan simbol '@' pada tahun 1971 ketika ia melakukan serangkaian uji coba pengiriman pesan via jaringan internet.

Kala itu, Tomlison mengaku memilih simbol '@' sebagai pelengkap alamat email karena jarang digunakan di dunia komputasi, sehingga tidak akan mengganggu bahasa pemrograman.

Selain itu, ungkap Tomlison, simbol '@' juga dilafalkan 'at' dalam bahasa Inggris yang memiliki arti 'di'. Sebuah kata yang berfungsi menunjukkan tempat, sehingga sangat cocok untuk disematkan pada sebuah alamat email.

Sebagai informasi, alamat email pertama di dunia yang merupakan milik Tomlison adalah 'tomlinson@bbn.tenexa'.

Untuk kegiatan binis

Jauh sebelum era internet, ternyata '@' merupakan simbol yang digunakan untuk kegiatan transaksional keuangan (ekonomi).

Keith Houston di dalam bukunya yang bertajuk Shady Characters: Secret Life of Punctuation menjelaskan, "Simbol '@' pertama kali muncul di keyboard mesik ketik pada abad ke-19."

Houston menegaskan, pada abad ke-19, simbol '@' hanya digunakan untuk kegiatan bisnis. Lebih spesifiknya, simboh'@' berfungsi untuk memperjelas harga sebuah produk.

"Kala itu, tidak ada fungsi lain dari simbol '@' selain sebagai simbol umum untuk kegiatan bisnis, terutama pada pencantuman harga," kata Houston.

Senada dengan Houston, seorang akademisi asal Italia bernama Giorgio Stabile pada tahun 2000 sempat merilis hasil studinya terkait simbol '@'.

Ia memaparkan bahwa simbol '@' memang memiliki sejumlah arti berbeda di berbagai penjuru dunia.

Di Turki contohnya, simbol '@' ungkap Stabile memiliki arti 'mawar', di Norwegia berarti 'ekor babi', di Yunani berarti 'bebek', sementara di Hungaria berarti 'cacing'. Tidak ada satu pun di negara-negara tersebut yang mengarahkan arti simbol '@' kepada sebuah kegiatan ekonomi.

Namun begitu, hal berbeda ditemukan Stabile di Perancis, Spanyol dan Portugis. Di ketiga negara Eropa tersebut, simbol '@' barulah memiliki pengertian yang terafiliasi dengan kegiatan ekonomi.

Bagi bangsa Perancis, Spanyol, maupun Portugis, dahulu simbol '@' disebut sebagai 'arobase' atau 'arroba', yang mana memiliki pengertian sebagai satuan ukuran untuk berat atau volume.

Tak berbeda jauh, di Italia, simbol '@' juga mengacu pada satuan ukuran 'bejana', atau sebuah tembikar berleher panjang yang umum digunakan untuk menyimpan bahan pangan di zaman kuno.

Stabile menemukan fakta sebuah surat perdagangan yang dikirimkan dari Seville, Spanyol ke Roma, Italia dengan keterangan tahun 1536. Dalam surat tersebut ditemukan simbol '@' untuk memperjelas harga jual per 'bejana' anggur.

Atas dasar itu, Stabile menyimpulkan bahwa simbol '@' digunakan sebagai singkatan umum untuk menunjukkan satuan ukuran di wilayah Eropa Selatan pada abad pertengahan. (poy)

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section