Hanya sekitar 19 persen perempuan yang percaya mereka bisa jadi target serangan hacker.
By Adhi 8 Maret 2016 15:18Money.id - Hari ini, Selasa 8 Maret 2016, adalah Hari Perempuan Internasional. Nah, ikut merayakan hari bersejarah ini, Kaspersky Lab dan B2B International merilis hasil survei terkait wanita dan keamanan data mereka. Hasilnya, wanita terungkap lebih rentan kehilangan data-data pribadi mereka ketimbang pria.
Bagi perempuan foto dan video adalah segalanya
Survei Kaspersky menunjukkan bila 53 persen responden perempuan menganggap bila foto dan video di perangkat mobile mereka lebih berharga dari data lain. Bahkan, 56 persen mengaku foto dan video itu lebih penting dibanding perangkatnya sendiri.
Perempuan terlalu sering share foto
Sekitar 48 persen perempuan mengaku suka berbagi foto diri sendiri, sementara 40 persen berbagi foto orang yang mereka kenal. Fakta ini lantas memicu terjadinya kerentanan penyalahgunaan data berupa foto atau video diri yang dibagikan tadi.
Tak kurang dari 29 persen responden menyatakan bila keamanan foto dan video menjadi ancaman terbesar ketika gadget jatuh ke tangan penjahat siber. Akibatnya, mereka takut bila foto-fotonya dibagikan secara tidak bertanggung jawab dan tanpa persetujuan. Tentu hal ini dapat menyebabkan rasa malu dan sakit hati bila dikirim ke orang yang salah, bahkan hubungan pun bisa terancam.
"Perempuan merasa khawatir tentang dampak emosional yang terjadi kepada orang lain ketika perangkat mereka dicuri atau diretas. Selebriti bukan satu-satunya orang yang merasa khawatir tentang apa yang mungkin terjadi jika foto-foto pribadi mereka terekspos ke publik," ujar David Emm, Principal Security Researcher di Kaspersky Lab dalam keterangan resminya.
Perempuan belum sadar bahaya ancaman cyber
Meski ancaman yang mengintai besar, hanya sekitar 19 persen perempuan yang percaya mereka bisa jadi target serangan hacker. Celakanya, 14 persen mengaku tidak menggunakan solusi keamanan di perangkat mereka.
Parahnya lagi, berdasarkan survei Kaspersky, 27 persen perempuan mengaku tidak mempunyai cadangan data di smartphone. Hal ini membuat mereka beresiko kehilangan semua data saat perangkat teretas, dicuri, atau rusak.
Oleh karena itu, Kaspersky menyarankan file yang tersimpan pada perangkat digital harus dilindungi oleh kata sandi dan enkripsi. File juga harus secara teratur dicadangkan sehingga jika perangkat dicuri atau rusak, data-data tersebut tidak hilang selamanya.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus