1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Buku Cetak Vs E-Book, Lebih Baik Mana?

Saat ini, banyak orang yang mulai meninggalkan buku fisik dan lebih memilih untuk membaca buku digital, atau sering disebut dengan e-book.

By Nur Chandra Laksana 1 September 2016 19:27
Acara ulang tahun Cipika Bookmate yang berlangsung di Gedung Indosat Ooredoo, Jakarta (Money.id/Nur Chandra)

Money.id - Perkembangan dunia digital telah banyak mempengaruhi gaya hidup. Mulai dari mudahnya seseorang untuk mendapatkan informasi, hingga mengubah cara berkomunikasi antar individu.

Selain itu, semakin lumrahnya penggunaan internet juga memberikan perubahan terhadap cara kita mengonsumsi bacaan. Saat ini, banyak orang yang mulai meninggalkan buku fisik dan lebih memilih untuk membaca buku digital, atau sering disebut dengan e-book.

Namun, sebenarnya manakah yang lebih baik, membaca buku cetak atau membaca e-book?

Menurut Leila S Chudori, kedua jenis buku tersebut seharusnya berdampingan. Bukan malah diperdebatkan mana yang lebih baik.

"Menurut saya, kedua jenis buku ini seharusnya berjalan berdampingan. Buku cetak + e-book," tutur wanita yang merupakan jurnalis senior dan penulis karya sastra tersebut.

Lebih lanjut Leila menjelaskan, kedua jenis buku tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. "Ketika saya sedang santai, membaca buku cetak menurut saya lebih mengasyikkan. Tetapi jika sedang bepergian, e-book lebih terasa lebih praktis untuk dibawa ke mana-mana," ujar Leila di acara ulang tahun Cipika Bookmate yang berlangsung di Gedung Indosat Ooredoo, Jakarta, Kamis 1 September 2016.

Seraya membenarkan pendapat Leila, penulis buku Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi juga berpendapat sama. Dia mengatakan kedua jenis buku ini memang seharusnya dimanfaatkan secara berdampingan.

"Istri saya senang membaca buku. Dan saat kami memiliki anak, dia kesulitan membaca sambil menyusui anak kami. Jadi, saya membelikan buku digital yang dapat dibaca di perangkat ponsel pintar untuk dia baca sambil menyusui anak kami," tutur Ahmad pada kesempatan yang sama.

Namun, baika Leila maupun Ahmad tetap mengingatkan bahwa niat membaca jauh lebih penting dibanding memperdebatkan media mana yang harus digunkan. Karena seperti yang dikemukakan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaam Indonesia (Kemendikbud) Anies Baswedan pada April lalu, Indonesia hingga saat ini masih merupakan negara kedua terendah dalam peringkat minat membaca buku. (dhi)

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section