Money.id - Pada sore, Kamis 1 September 2016, hari ini, tepatnya antara pukul 17.15 hingga pukul 17.45 WIB akan terjadi peristiwa alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) di Indonesia.

Fenomena alam ini dapat dinikmati secara langsung warga di 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi.

Namun, untuk menyaksikan kejadian alam ini, ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah dengan tidak melihak prosesi GMC dengan mata telanjang.

Menurut penuturan Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (kemenkes), untuk melihat prosesi GMC dengan mata telanjang dapat mengakibatkan kerusakan pada retina mata. Sebab, saat terjadi gerhana, matahari memancarkan radiasi inframerah yang memberikan efek panas pada mata, radiasi ultraviolet (UV), serta cahaya biru (blue light) yang berlebihan.

Lebih lanjut lagi, paparan inframerah dan UV yang berlebihan diyakini dapat menyebabkan sunburn pada kornea, atau permukaan luar mata. Sementara, paparan blue light berlebih dapat mengakibatkan degenerasi makula dan kebutaan periodik.

Oleh karena itu, Balitbang Kesehatan Kemenkes menerangkan bahwa cara paling aman adalah dengan melihat pantulan bayangan gerhana matahari melalui permukaan air. Hal ini dikarenakan pantulan yang dihasilkan oleh permukaan air tidak dapat memantulkal sinar UV dan blue light yang dapat merusak mata.

Selain itu, menurut arahan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), melihat gerhana matahari secara aman juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan kacamata khusus gerhana, kacamata las, atau dengan kacamata hitam yang memliki kualitas baik.