Perang dingin terjadi setelah presiden Turki menolak meminta maaf atas penembakan pesawat jet Rusia di perbatasan.
By Rohimat Nurbaya 29 November 2015 11:00Money.id - Rusia mengumumkan sanksi ekonomi kepada Turki. Aturan tersebut dilakukan terkait ditembaknya pesawat jet Rusia di perbatasan Turki-Suriah, Selasa 24 November 2015.
Dikutip BBC, Minggu 29 November 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani surat keputusan sanksi yang mencakup impor barang dari Turki, pembatasan ruang lingkup perusahaan Turki di Rusia, serta warga Turki bekerja untuk perusahaan Rusia.
Dalam surat keputusan itu, Rusia juga menyerukan dihentikannya carter pesawat antara negara. Peraturan ditandatangani Putin juga membatasi operator wisata dari penjualan paket tur ke Turki.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan ada hampir sekitar 90 ribu warga negara Turki yang bekerja di Rusia.
"Apabila anggota keluarga mereka dihitung, maka angka tersebut akan meningkat menjadi 200 ribu,"kata Peskov.
Sementara itu, menteri luar negeri Turki memperingatkan warganya mengenai perjalanan ke Rusia yang kurang penting. Peringatan itu berlaku hingga situasi menjadi lebih jelas.
Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak meminta maaf kepada Rusia atas penembakan pesawat yang membuat hubungan kedua negara tegang.
Turki dan Rusia memiliki hubungan dagang penting. Rusia adalah mitra dagang kedua terbesar Turki. Pada tahun lalu saja lebih dari tiga juta turis Rusia datang ke Turki. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus