Para pelanggan ayunan buatan Johor datang dari luar Kota Padang seperti Solok, Bukittinggi, dan Pekanbaru.
By Febriyani 23 September 2016 17:30Money.id - Mencari rejeki sembari menjaga lingkungan. Mungkin itulah kalimat yang dapat menggambarkan pekerjaan yang dijalani oleh Muhammad Johor, warga yang tinggal di perbatasan Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Bermodalkan 9 pisau, Johor mulai merintis usahanya sejak tahun 1975 silam. Kemampuan mengolah ban bekas menjadi berbagai macam barang yang bermanfaat dipelajarinya secara otodidak. Dengan kreativitasnya itu, ia dapat menghidupi istri dan 8 orang anaknya.
Meskipun kini telah banyak ayunan yang terbuat dari besi ataupun kayu, namun ia tidak pernah takut bersaing. Johor mengaku, ayunan karet buatannya memiliki pelanggan tersendiri. Bahkan Johor mengaku para pelanggannya datang dari luar Kota Padang seperti Solok, Bukittinggi, dan Pekanbaru.
Selain harganya lebih murah yakni Rp35 ribu per unit, ayunan karet buatan Johor diklaim lebih nyaman dan tidak berisik saat digunakan dibandingkan dengan ayunan besi.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus