1. HOME
    2. INSPIRATORY
INSPIRATORY PENDIDIKAN

Tukang Parkir Bangun Proyek Akhirat Sekolah Gratis

By Rohimat Nurbaya 21 September 2015 14:49
Guru sukarelawan

Guru sukarelawan

Jek melaskan, guru yang mengajar di sekolah gratis yang didirikannya berjumlah tujuh orang. Tiga orang untuk mengajar sekolah TK dan empat orang untuk mengajar TPA, termasuk salah satu anaknya yang saat ini masih duduk di bangku SMK.

Kata dia, beruntung semua guru semunya memiliki pemikiran sama dengannya, tidak ada satu pun guru yang memikirkan penghasilan. Dari tujuh orang guru tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Ada yang memang lulusan sekolah guru TK dan ada pula yang bertitel sarjana.

"Ada satu lulusan sastra Jerman Unpad dia yang menawarkan diri. Awalnya ngajar di sebuah SMP, tetapi demi mengajar di tempat saya, dia memilih untuk mengabdi bersama saya, tempat ngajar lamanya dia tinggalkan," ucapnya.

Dapat sumbangan

Jek menceritakan, seiring waktu berjalan akhirnya banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan sekolah gratis yang didirikannya. Hal itu pun berbuah manis baginya dan meringankan sedikit bebannya untuk membiayai sekolah gratis tersebut.

Kata dia, untuk saat ini ada sekitar 50 siswa yang belajar di sekolah gratis yang didirikannya. Sekitar 30 orang orangtua siswa berkomitmen bersedia membayar uang iuran sebesar Rp25 ribu per bulan. Uang tersebut digunakan untuk untuk membeli buku bacaan dan buku iqro. Serta perlengkapan lainnya.

"Kalau yang 20 orang semuanya gratis, istilahnya subsidi silang lah. Kalau ada uang ya bayar kalau tidak ada uang tidak apa-apa," terangnya.

Sambil bercanda, Jek mengatakan dia juga sedikit memanfaatkan sifat ibu-ibu yang terkadang memiliki rasa gengsi meski serba pas-pasan. Kata dia, biasanya apabila satu orangtua murid yang bayar diikuti yang lainnya.

Dia menegaskan, tapi apa yang dilakukannya tersebut benar-benar untuk kebaikan supaya kelangsungan sekolah gratis yang didirikannya tersebut tetap ada. Tapi, dia juga selalu menekankan kepada ibu-ibu supaya tidak benar-benar memaksakan apabila tidak memiliki uang.

"Kan kalau ibu-ibu biasanya gengsian, apabila ada satu yang bayar tidak mau kalah, jadi banyak yang menyumbang," terangnya.

Ternyata, ketulusan hati Jek mendirikan sekolah TK gratis tersebut tenar sampai ke kalangan mahasiswa dan alumni Unpad. Sehingga terkadang para mahasiswa terutama di Fikom Unpad terkada mengadakan acara bakti sosial yang diperuntukan untuk sekolah gratis yang didirikan Jek.

"Semuanya digunakan untuk membeli perlengkapan belajar mengajar di sekolah itu," katanya.

Jek menambahkan, dengan adanya sumbangan-sumbangan tersebut memberikan titik terang untuk para guru yang mengajar. Meski jumlahnya tidak besar tetapi ada uang yang bisa dibawa pulang setiap bulannya.

"Sekarang para guru bisa digaji Rp70 ribu-Rp100 ribu per bulan," ucap Jek.

Komentar

Recommended

More From Inspiratory Section