1. HOME
  2. NEWS
TOKO ONLINE

Demi Obati Migrain, Wanita Ini Rogoh Kocek Rp264 Juta

Ikat kepala tersebut bisa mengobati rasa sakit dan nyeri yang diderita Jane selama puluhan tahun.

By Dwifantya Aquina 6 Oktober 2015 10:48
Jane Ebel rela keluarkan uang ratusan juta rupiah untuk penyakit yang dideritanya (Dailymail)

Money.id - Demi mengobati sakit kepala sebelah atau migrain yang dideritanya, Jane Ebel rela merogoh koceknya hingga lebih dari 12 ribu pound sterling atau setara Rp264 juta. Obat yang dibelinya sungguh tidak biasa, yakni sebuah ikat kepala elektronik.

Seperti diberitakan Dailymail, Senin 5 Oktober 2015, wanita berusia 55 tahun ini telah merasakan migrain sejak usia 17 tahun. Tiap kali, ia akan merasa pusing luar biasa tiap 10 hari sekali selama 36 jam.

Ibu dari Salisbury dan Wiltshire ini telah bertahun-tahun mencoba berbagai pengobatan. Kenyataannya berbagai terapi yang dicobanya seperti hipnotis dan botox tak berpengaruh sama sekali.

Banyak hal yang dapat memicu migrainnya itu, seperti ketika sedang stres dan saat berpergian. Namun, selama bertahun-tahun sakit di kepalanya semakin memburuk dan menjadi lebih rutin.

"Mulai dari 2005, migrain selalu datang setiap 10 hari sekali dan berlangsung selama 36 jam, bahkan sakitnya terasa ketika saya sedang tidur," ujar Jane. Penyakit yang dideritanya itu pun berdampak pada penurunan berat badan Jane yang amat drastis.

Tak hanya itu, ia pun pernah disuntik sebanyak 20 kali di area kepala dan leher. Alih-alih mengurangi sakit kepala, yang terjadi dahi bersih tanpa keriput.

Merasa putus asa, akhirnya Jane memutuskan untuk membeli barang yang disebut Cefaly lewat situs eBay.

Dalam deskripsinya, benda ini bekerja dengan mengirimkan sinyal elektrik ke otak. Sehingga saraf-saraf yang turut berperan, nantinya dapat mengurangi serangan migrain di kepala.

Perangkat ini tak hanya ditujukan bagi para penderita migrain. Namun juga bisa mengobati mereka yang memiliki rasa nyeri.

Supaya manfaatnya cepat terasa, para pemakai disarankan untuk menggunakan perangkat ikat kepala selama 20 menit setiap hari.

Laporan: Dian Ardiahanni

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section