1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Harga Murah, Tas Anyam Lokal Ini Diborong Turis Asing

Turis Prancis bahkan pernah memborong hingga 600 tas laundry anyaman INSSOO, karena kualitasnya yang bagus.

By Dian Rosalina 17 Februari 2016 12:05
Tas Anyaman INSSOO (Natalia Indira/INSSOO)

Money.id - Meski telah berdiri sejak dua tahun lalu, namun bagi Natalia Indira, pemilik bisnis tas anyaman INSSOO, memasarkan produk local brand memang agak sulit pada awalnya.

Tetapi berkat bantuan media sosial yang ia gunakan seperti Facebook dan Instagram, serta Website, pesanan tas anyamannya sudah melanglang buana hingga ke mancanegara.

Hal tersebut tentu saja membuat wanita yang baru berusia 28 tahun itu merasa bangga. Karena bukan hanya produknya yang diakui oleh orang-orang asing, tetapi ia bisa mengharumkan nama Indonesia dengan produk fashionnya tersebut.

"Awalnya pertama agak sulit untuk memasarkan produk di dalam negeri. Karena sebagian besar orang Indonesia kurang tertarik dengan produk local brand. Namun berkat bantuan media sosial, kini orang sudah banyak tahu," kata Natalia kepada Money.id, Rabu 17 Februari 2016.

Kini penggemar tas anyaman miliknya sudah tersebar mulai dari negara Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang, hingga merambah negara Eropa seperti Jerman dan Prancis. Para turis asing itu lumayan sering bolak-balik Indonesia untuk membeli produknya secara langsung.

"Yang paling sering itu orang Malaysia. Pertama kali mereka tahu itu dari Instagram. Lalu waktu datang ke toko saya yang ada di Yogyakarta, mereka bilang sangat suka karena unik dan murah. Setelah itu langsung pesan diatas 100 buah," kenangnya.

Dia menambahkan pelanggannya dari Singapura dan Jerman hanya memesan sesekali via online. Sedangkan pembeli dari Prancis diakuinya sangat menyukai desain tas Laundry milik Natalia.

"Karena suka, mereka sampai memesan sampai 600 buah tas Laundry loh. Tapi tidak hanya itu mereka juga minta diajarkan caranya membuatnya. Ya saya tidak kasihlah. Nanti kalau ditiru gimana? Haha," kata dia sambil tertawa.

Sabar Melayani Pembeli Rewel

Sebagai penjual barang dan jasa, melayani pembeli bagai raja adalah sesuatu yang harus dilakukan. Selain untuk mengikat minat, hal tersebut juga dilakukan untuk memberikan kesan yang baik kepada mereka.

Itu juga yang dilakukan oleh Natalia sebagai penjual tas anyaman INSSOO. Dia bercerita bahwa sering mendapatkan para pembeli yang rewel dan kurang sabar.

"Ada yang baik, ada juga yang rewel, sih. Kalau yang rewel biasanya mereka suka protes soal pengirimannya yang terkesan lama, dan beberapa ada yang kurang puas dengan tas buatan kami," jelas dia.

Padahal Natalia mengaku sudah sangat memperhatikan para pelanggannya. Dulu dia sempat mencarikan perusahaan ekspedisi yang murah, tapi sekarang sudah tidak lagi.

Kini dia hanya menyarankan untuk memilih jasa pengiriman yang tepat dan bagus. Jadi kalau ada sesuatu hal yang tidak diinginkan, dia tidak lagi disalahkan.

"Iya ada kok yang sampai marah-marah ke saya. Karena barangnya rusak di jalan. Tapi karena motto saya adalah kenyamanan pelanggan, jadi barang tersebut boleh di refund," ucap Natalia.

Bahkan dia pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan dari salah satu perusahaan ekspedisi. Akhirnya perusahaan tersebut di blacklist dari daftar pengirimannya.

"Aku pernah kirim barang dua kali di satu perusahaan ekspedisi, di web tracking-nya sudah diterima empat hari lalu. Pelanggannya marah ke saya pada waktu itu, karena merasa dirugikan akhirnya saya usut hingga satu bulan. Ternyata barangnya tersebut ada di gudang mereka," keluhnya.

Natalia mengatakan untuk memenangkan hati pelanggan, kuncinya adalah tetap sabar menghadapi mereka. Meski ada beberapa yang protes mengenai lambatnya pengiriman, tetapi hal itu wajar, mengingat mereka menginginkan yang terbaik.

"Proses produksi tas anyaman ini memang cukup memakan waktu. Apalagi jika pesanan menumpuk tapi cuaca dan kondisi pengrajin tidak mendukung. Yang pasti kedepannya saya ingin lebih baik lagi serta membuat model-model tas baru yang up-to-date," ujar dia.

Pengusaha wanita ini berharap, dia bisa mendirikan workshop sendiri yang mampu menampung koleksinya yang limited edition. Sekaligus menjadi tujuan wisata di Yogyakarta. (dwq)

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section