Money.id - Bandung merupakan salah satu kota metropolitan, selain Jakarta. Daya tarik kota kembang ini tak pernah habis dimakan waktu. Salah satunya adalah bondon.

Namun jangan salah paham dulu, karena 'bondon' yang dimaksud bukan wanita malam alias Pekerja Seks Komersial (PSK). Bondon adalah sebutan untuk perkedel yang menjadi andalan sebuah warung nasi di dekat Stasiun Hall Kebon Jati, Bandung.

Sebetulnya, nama bondon merupakan pemberian para pelanggan. Nama itu diberikan karena dulu merupakan tempat berkumpulnya para wanita malam sebelum atau sesudah 'bekerja'.

Warung nasi perkedel bondon ini buka mulai pukul 23.00-04.00 WIB. Lantaran namanya yang fenomenal, tak sedikit orang penasaran dan mendatangi warung nasi sederhana itu.

Antre
Nah, bila Anda ingin menyicipi lezatnya perkedel bondon, bersabarlah! Pasalnya pelanggan datang bukan hanya dari sekitaran Bandung saja.

Ada dari Batam, Surabaya, Yogyakarta, dan kota lainnya. Mereka yang datang umumnya membeli lebih dari satu perkedel bondon.

Anda juga harus rela mengantre perkedel yang dijual seharga Rp1.500 itu. Lantaran pesanan tak sebanding dengan stok yang ada, pemilik pun memberlakukan sistem antrean.

Caranya dengan mengambil nomor antrean di pagi hari. Nomor tersebut dapat dibawa pulang dan Anda dapat kembali serta mengambil pesanan saat pukul 23.00 WIB.

Dalam sehari, sebanyak 60 kilogram kentang dikupas manual atau dengan tangan dan diolah menjadi perkedel. Inilah yang membuat stok perkedel ini terbatas dan Anda harus rela antre.

Pagi hari warung tersebut menjual nasi dan malamnya menjual perkedel. Bagaimana rasanya? Bagian luar perdekel sangat crunchy, bagian dalamnya lembut.

Tentu fresh from the oven. Uniknya lagi, perkedel itu dimasak menggunakan tungku besar. Jadi, sudah siap mencoba?

(Berbagai sumber/ita)