Desa Nagoro telah ditinggalkan oleh kaum muda yang mencari pekerjaan ke pusat kota.
By Febriyani 10 April 2016 12:30Money.id - Populasi penduduk di pedesaan kecil Nagoro, Jepang, semakin menurun dalam beberapa puluh tahun terakhir. Sementara itu, populasi orang-orangan sawah justru semakin bertambah dan melebihi jumlah penduduknya.
Duduk di ladang, di halte bus, di toko-toko kosong, bahkan di samping orang yang sedang bekerja di lumbung, orang-orangan sawah ini telah mengambil alih Desa Nagoro.
Nagoro telah ditinggalkan oleh kaum muda yang mencari pekerjaan ke pusat kota. Satu-satunya sekolah di Desa Nagoro telah ditutup pada tahun 2012 karena muridnya hanya tinggal dua orang saja.
Salah satu penduduk Desa Nagoro bernama Tsukimi Ayano awalnya membuat orang-orangan sawah untuk mengusir burung gagak dari tanamannya. Namun, Ayano semakin menyukai profesinya hingga akhirnya Ayano membuat lebih dari 350 orang-orangan sawah selama 13 tahun.
Beberapa dari orang-orangan sawah tersebut merupakan cetakan dari kaum muda yang telah meninggalkan Nagoro ataupun penduduk yang telah meninggal dunia.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus