Money.id - Pada 2012 sempat tersebar foto sebuah keluarga, ibunya cantik dan ayahnya tampan. Tetapi tiga anaknya tidak ada yang mirip satu pun dengan orangtuanya.

Foto itu menjadi viral di media sosial, bahkan dijadikan meme. Lebih parah lagi, tersebarnya foto tersebut dibumbui cerita, keluarga itu hancur, gara-gara suami merasa dibohongi istrinya.

Sang istri dituduh melakukan operasi plastik sebelum keduanya belum bertemu dan menikah. Akhirnya sang suami melayangkan gugatan cerai tuntutan atas dasar identitas palsu. Entah siapa yang memulai cerita itu.

(Heidi Yeh/Foto: shanghaiist.com)

Dikutip shanghaiist.com, ternyata wanita cantik dalam foto keluarga tersebut adalah model sukses asal Taiwan bernama, Heidi Yeh. Setelah tiga tahun diam, model itu pun angkat bicara.

Dalam konferensi pers di Taiwan, sambil menangis Heidi Yen menjelaskan, tiga tahun sejak foto keluarga beredar kariernya hancur, seluruh dunia menertawakannya dalam bentuk 'meme'. Wajah cantiknya dianggap hasil operasi plastik.

Setelah gambar tersebut beredar di dunia maya, Heidi mengaku kehilangan pekerjaan di Taiwan maupun di luar negeri.

Dalam konferensi pers tersebut dia menjelaskan, foto keluarga tersebut dibuat untuk kepentingan iklan sebuah agensi J Walter Thompson (JWT).

(Heidi Yeh/Foto:shanghaiist.com)

Pemotretan tersebut dibuat hanya untuk kepentingan iklan kosmetik dan menurut kontrak disepakati, gambar hanya akan digunakan dalam bentuk cetak, tampil di majalah saja.Tetapi nyatanya disebarkan juga melalui akun Facebook.

Hal selanjutnya, tidak pernah terbayangkan oleh Heidi Yen, ternyata gambar tersebut digunakan banyak klinik kosmetik untuk iklan online. Alhasil, foto itu jadi viral di dunia maya.

Kemudian berita hoax mengenai gugatan suami pada istrinya, berimbas pada kesan buruk sang model. Heidi Yeh dianggap penipu dengan operasi plastik.

(Heidi Yeh/Foto: bussinesinsider.com)

Karena kejadian itu, Heidi Yeh mengajukan tuntutan hukum pada agensi yang mengontraknya, dia menuntut kompensasi kerugian sebesar 5 juta dolar Taiwan atau setara Rp2 miliar.

Dikutip elitereader.com, pihak J Walter Thompson merespons langkah Heidi Yeh. Mereka membantah telah melanggar kontrak terkait penggunaan foto.

Pihak JWT mengklaim dalam kontrak dengan model itu memberikan hak penuh penggunaan foto tersebut, bukan hanya di media cetak, tetapi juga di media internet. Perusahaan pun bermaksud menggugat balik Heidi Yeh. (poy)