1. HOME
  2. SHOW-BIZ
KULINER NUSANTARA

Kisah Sukses Tika 'Project Pop' Besarkan Radja Ketjil

Kegagalan harus dia rasakan saat membuka restoran dengan masakan khas Batak.

By Ita Malau 1 Oktober 2015 07:05
Tika Panggabean di salah satu restoran Radja Ketjil miliknya (Kapanlagi)

Money.id - "Keberhasilan itu adalah sebuah titik kecil yang berada di puncak segunung kegagalan. Maka kalau mau sukses, carilah kegagalan sebanyak-banyaknya."

Kata-kata almarhum Bob Sadino di atas bisa menggambarkan jerih payah Tika Paggabean dalam merintis usaha makanan. Berkat kegagalanlah, Tika kini bisa menikmati kesuksesannya membesarkan restoran Radja Ketjil.

Pentolan grup lawak asal Bandung, Project Pop, itu harus merasakan pahitnya kegagalan tahun 2006. Dia terpaksa menutup restoran masakan khas Batak yang dia bangun selama setahun bersama kakaknya, Renaldo Panggabean.

Kala itu, Tika mengusung konsep rumah makan khas Batak yang bersih dan ber-AC. Tapi, konsep rapi dan bersih tak disambut positif penikmat masakan Batak. "Gulung tikar," kata Tika, beberapa waktu lalu.

Dari situ, Tika belajar bahwa untuk membangun sebuah bisnis, riset konsumen adalah bagian yang tak boleh dikesampingkan. Diapun beralih ke restoran dengan pangsa pasar yang lebih umum.

Kembali menggandeng sang kakak, wanita kelahiran 1972 itu membuka restoran Radja Ketjil di kawasan Terogong, Jakarta pada 2007. Renaldo memang punya rumah di kawasan itu.

Untuk membuat nyaman konsumen pertama, mereka menyulap interior rumah tersebut sesuai dengan tema masakan: khas peranakan. Untuk memperluas market, restoran inipun menyediakan masakan asli khas Indonesia.

Dengan pegawai hanya 20 orang, Radja Ketjil ikut bertarung melawan suburnya restoran-restoran asing yang masuk Tanah Air. Melawan pebisnis yang memiliki modal besar untuk membayar fee franchise masakan luar yang sudah kesohor.

Tak disangka, Radja Ketjil tumbuh pesat. Pada 2014, Tika dan kakaknya membuka cabang ke-12 Radja Ketjil di Citywalk Sudirman, Jakarta. Kini, jumlah karyawannya sudah membengkak sampai 300 orang. Wow!

Radja Ketjil selalu hadir dengan konsep interior dan menu yang unik. Kesan vintage khas peranakan sangat terasa begitu Anda memasuki restoran ini. Namanya pun menggunakan ejaan lama.

Kesan vintage diperkuat lagi pada beberapa nama menu yang juga menggunakan ejaan lama. Misalnya: Sup Radja-Radja, Sajoeran Segar Ibu Suri, Tauge Ikan Pingin Kawen, dan lain sebagainya.

Tika mengakui, cabang Radja Ketjil masih tersebar di Jakarta dan Bandung. Sebetulnya, kata dia, banyak orang yang meminta agar restoran inipun dibuka di daerah lain.

Belajar dari kegagalannya, Tika tak ingin terburu-buru. Dia ingin melakukan riset terlebih dahulu untuk memahami keinginan konsumen di daerah. "Harus riset mendetail," kata dia. (Berbagai Sumber)

(im/im)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Show-Biz Section