Kompetisi paling berat yang akan dihadapi perusahaan asing kemungkinan berasal dari Cinema 21 Group, bioskop jaringan terbesar dan tertua di Indonesia, yang telah menikmati monopoli bisnis film impor yang menguntungkan selama beberapa dekade.
Kelompok ini menyumbang sekitar 74 persen dari total layar bioskop di Indonesia, menurut data perusahaan dan perkiraan industri.
Bersaing melawan dua rival yang lebih kecil - CGV Blitz, yang memiliki sekitar 12 persen, dan konglomerat ritel-to-media Indonesia Lippo Group Cinemaxx.
"Cinema 21 siap bersaing ‘sehat’ dalam menanggapi liberalisasi," kata Sekretaris Cinema 21, Catherine Keng. Keng juga berharap pemerintah akan mengarahkan perusahaan asing untuk membuka bioskop di daerah-daerah untuk ‘menghindari kanibalisasi’.
CEO Cinemaxx, Brian Riady mengatakan berencana untuk menambah layar bioskop tiga kali lipat menjadi sekitar 250 tahun ini.
"Ketika Anda membandingkan bahwa permintaan dengan pasokan bioskop di seluruh pasar, terdapat ketidaksesuaian yang cukup signifikan antara permintaan dan penawaran," kata Brian.
Selain harus mematahkan cengkraman lokal, pendatang baru asing juga harus melompati hambatan regulasi lainnya, seperti pembatasan seberapa dekat bioskop milik asing dengan operator dalam negeri.
"Pemerintah sedang mengkaji aturan yang mewajibkan operator bioskop untuk mengalokasikan 60 persen film lokal," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf.
Tom Lembong, mantan bankir investasi yang kini Menteri Perdagangan, mengatakan kepada Reuters bahwa mengakhiri monopoli impor film Hollywood akan menyebabkan peningkatan besar dalam pasokan.
"Kami memiliki surplus perdagangan US$ 10 miliar dengan Amerika Serikat," kata Lembong. "Salah satu ekspor AS ke Indonesia dengan prospek terbaik, dalam pandangan saya, adalah film-film Hollywood dan konten hiburan Amerika." (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Punya Utang Ratusan Miliar, Kanye West Malah Rilis Album Baru
21 Februari 2016 08:105 Diva WWE Paling Kaya Sepanjang Masa
20 Februari 2016 12:38Pensiun Berakting, Thomas Nawilis Sukses Majukan Bisnis Keluarga
17 Februari 2016 18:59