Money.id - Meski pada 2016 perekonomian Indonesia diprediksi masih lesu, namun diperkirakan tidak terlalu berpengaruh besar pada industri otomotif. Masyarakat Tanah Air tetap sanggup membeli mobil,  baik itu baru maupun bekas.

"Faktor ekonomi dan industri otomotif korelasinya sangat kuat, tapi masyarakat Indonesia masih sanggup beli mobil. Kalau uang tidak cukup pilihannya mobil bekas," kata pengamat otomotif, Bebin Djuana kepada Money.id, Rabu 30 Desember 2015.

Konsumen otomotif di Indonesia masih didominasi kalangan dewasa dan sudah mapan secara ekonomi. Kondisi tersebut berpengaruh pada jenis warna mobil akan jadi tren pada 2016. Kata Bebin, kalangan tersebut biasanya lebih menyukai warna kalem yang tidak mencolok.

"Warna favorit masih tetap sama hitam, silver, dan putih. Tapi rasanya sudah banyak orang tahu memelihara warna hitam sangat sulit, sehingga warna gelap turunan hitam seperti abu tua dan biru tua jadi alternatif," ucapnya.

Bebin menjelaskan, kemudian untuk kalangan muda di Indonesia memang lebih menyukai warna mencolok, seperti warna tembaga, oranye, atau kuning. Namun kalangan tersebut hanya sedikit, pasalnya anak muda di Indonesia mayoritas menggunakan mobil bergantian dengan orangtuanya.

"Anak muda memang suka warna mencolok, tapi kalau cuma numpang pakai rasanya tidak mungkin menggunakan warna itu, sebab orangtuanya tidak berani," ujar dia.

Bebin menambahkan, konsumen otomotif Indonesia juga menganggap warna akan berpengaruh pada nilai jual. Apabila memilih mobil dengan warna mencolok mereka mengkhawatirkan harga jual di kemudian hari akan rendah.

"Harus dicatat kalau di Indonesia, warna ini mempengaruhi harga jual kembali," ucapnya. (ita)